Bupati Maros Soroti Lambannya Distribusi Pupuk ke Petani

Kumbanews.com — Penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Maros masih rendah.

Hingga pertengahan tahun 2025, serapan pupuk subsidi baru mencapai 38 persen dari total alokasi sebesar 26.015 ton.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikan Bupati Maros, Chaidir Syam dalam kegiatan Sosialisasi Petunjuk Teknis Pengelolaan Pupuk Bersubsidi di Gedung Serbaguna Maros, Rabu, 9 Juli 2025.

Ia menyoroti lambannya distribusi pupuk meskipun pemerintah pusat telah memberikan alokasi besar untuk para petani di Maros.

Dari alokasi tersebut, pupuk yang baru tersalurkan tercatat sebanyak 9.803 ton.

“Kita bersyukur karena Pak Menteri Pertanian memberikan alokasi besar untuk petani Maros. Tapi baru 38 persen yang tersalur, ini ada apa? Kita harus cari tahu dan benahi bersama,” kata Chaidir di hadapan penyuluh pertanian, distributor, dan kelompok tani.

Ia meminta Dinas Pertanian, para penyuluh, serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) agar segera memperkuat sosialisasi dan mencari solusi konkret agar pupuk subsidi benar-benar terserap oleh petani.

Menurutnya, ini penting demi mendukung target swasembada pangan nasional.

“Pemerintah telah menunjukkan komitmen besar dalam mendukung pertanian, mulai dari stabilisasi harga gabah hingga penyediaan pupuk dalam jumlah besar. Namun, upaya tersebut tidak akan maksimal jika distribusi di lapangan tersendat,” lanjutnya.

Dalam kegiatan itu, para pemangku kepentingan juga diminta mendengarkan secara cermat materi dari PT Pupuk Indonesia dan Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia sebagai langkah peningkatan serapan pupuk subsidi ke depan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Fadli, menjelaskan, sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman petani terkait mekanisme alokasi, distribusi, dan penggunaan pupuk bersubsidi agar lebih tepat guna dan tepat sasaran.

“Dengan pemahaman yang baik, petani bisa memanfaatkan alokasi pupuk sesuai kebutuhan dan tidak ada hambatan dalam penyaluran di lapangan,” ujarnya.

Jumlah petani di Kabupaten Maros mencapai 41.675 orang yang tergabung dalam lebih dari 1.300 kelompok tani. Rincian alokasi pupuk subsidi t2025 meliputi Urea sebanyak 14.754 ton, NPK 11.107 ton, dan pupuk organik 154 ton. (**)

 

 

Pos terkait