Camat Wajo Sudah Lakukan Sidak dan Akan Tindak Tegas, Nyatanya Aktivitas Gudang Sangir Masih Lanjut, Hanya Gimmick?

  • Whatsapp

Camat Wajo bersama Lurah Melayu Baru saat melakukan sidak beberapa waktu lalu.

Kumbanews.com – Aktivitas bongkar muat barang di gudang yang berada di jalan Sangir, kelurahan Melayu Baru, kecamatan Wajo, dikeluhkan warga terutama pengguna jalan. Pasalnya aktivitas tersebut menimbulkan kemacetan, Rabu (11/10/2023).

Bacaan Lainnya

Sebelumnya,respon cepat diperlihatkan Camat Wajo Hj Hamna Faizal terkait polemik lokasi yang diduga gudang di Jalan Sangir, Kelurahan Melayu Baru Makassar, mendapat apresiasi dari masyarakat.

Camat Wajo Hamna Faisal yang mendengar keluhan masyarakat langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak), pada Kamis (21/9/2023).

Ia turun langsung melihat aktivitas yang diduga gudang milik HW bersama Lurah Melayu Baru Andhy Richard dan tim BKO Kecamatan Wajo. Sayangnya pemilik usaha CV. CAP, ini tidak ada di lokasi.

Sebelumnya, diberitakan Lurah Melayu Baru memergoki aktivitas bongkar muat mobil kontainer roda enam pada Senin 18 September, pukul 09.00.

Andhy Richard yang melihat aktivitas bongkar muat dan mengakibatkan kemacetan itu, langsung melarang sopir tersebut untuk melakukan aktivitas bongkar muat. Apalagi Jalan Sangir merupakan jalan yang bukan peruntukan untuk kendaraan diatas 5T.

Dalam Sidak itu, Hamna Faisal menyayangkan pemilik usaha CV. CAP yang tidak kooperatif.

Padahal, kata Hamna, ini kita mau lihat izinnya apakah sudah sesuai secara admistrasi terdaftar atau tidak.

“Sengaja kita Sidak karena memang aktivitas bongkar muat dan keluhan masyarakat itu sering terjadi kemacetan dan bahkan mobil digunakan pun melanggar rambu 5T,” ucap Hamna.

“Jadi perizinan maupun fungsi IMB nya ini kita tidak tau apa yang tertera disitu. Apa berupa gudang atau bagaimana,” tukas Hj Hamna Faizal,saat di konfirmasi melalui sambungan whatsappnya.

“Terkait gudang dalam kota, kan sekarang sudah tidak diperbolehkan lagi. Itu kita mau lihat dulu,” tegas Hamna.

Adapun soal bongkar muat ini sebenarnya dari Dishub memiliki kebijakan. Dimana untuk bongkar muat itu dilakukan pada pukul 22.00 malam, kata Hamna Faizal.

“Yang di dapati pak Lurah Melayu Baru kemarin, justru bongkar muat di jam-jam aktivitas paYang di dapati pak Lurah Melayu Baru kemarin, justru bongkar muat di jam-jam aktivitas pagi di jalan Sangir,” tutur Hamna.

Untuk itu, tambah Camat Wajo, Kembali lagi, kita mau lihat izin yang dikantongi pemilik usaha dulu, karena fungsi pergudangan tentunya bukan di area sini.

“Setelah itu baru kita mau tindak lanjuti. Karena saya rasa dulu ini izinnya gudang pada saat itu. nah kita mau lihat ada pembaharuan izin gimana,” kata Hamna.

Camat Wajo juga secara tegas agar pemilik memperlihatkan kelengkapan admistrasinya. Kita juga akan ambil tindakan jika memang tidak sesuai prosedur yang ada.

Sebab ini harus direspon cepat, karena disini aktivitas sangat padat apalagi barang dan jasa. Sehingga diharapkan para pelaku usaha memiliki barang bongkar muat ini diharapkan pada saat jam-jam malam.

Setelah ini, ucap Hamna, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk melihat fungsi pengawasan sehingga kami sangat mengharapkan disdag bisa melihat kondisi dan berkoordinasi PTSP dan pihak kepolisian terkait bongkar muat.

“Kami harapkan utamanya di Kecamatan Wajo ini merupakan pusat perdagangan. Sehingga memang dulu banyak terdapat gudang-gudang. Karena itu kami akan cek kembali. Sudah banyak beralih fungsi oleh karena itu, dengan adanya kondisi seperti ini kita lakukan pengecekan dengan kondisi yang ada,” pungkasnya.

Lurah Melayu Baru, Andhy Richard usai melakukan sidak, ia pun mendatangin rumah milik usaha CV CAP dengan maksud meminta penjelasan atau melihat kelengkapan izin usaha yang dimiliki. Namun HW tak lagi berada dikediamannya.

Lurah secara tegas menyampaikan ke keluarganya agar segera ke kantor lurah untuk menjelaskan terkait aktivitas usahanya.

Dia pun menambahkan bahwa masalah yang ditimbulkan bukan hanya kemacetan, tetapi juga telah beberapa kali memutus jaringan kabel PLN yang terintegrasi ke rumah warga.

“Secara tegas bahwa mereka telah mengirim surat kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Perhubungan, dan Kepolisian dalam upaya mencari solusi untuk masalah pergudangan ini,” Richard,mengungkapkan melalui pesan whatsappnya.

Masyarakat setempat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkrit untuk menyelesaikan masalah yang meresahkan warga ini.

Masyarakat setempat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah , perkembangan lebih lanjut akan terus dipantau, baik itu oleh pihak kelurahan, RT, RW maupun masyarakat yang berada di sekitar lokasi.

Sementara itu, Kadisperindag kota Makassar Arlin Ariesta, mengaku telah meminta kepada seluruh kelurahan untuk menyampaikan bila ada dugaan pelanggaran perizinan maupun standar usaha, terumata keberadaan gudang dalam kota.

“Jadi tim teknis Dinas Perdagangan juga, kami sudah turun belum lama ini ke lokasi. Namun, belum berhasil menemui pemilik atau pun penanggung jawab dugaan gudang untuk melihat NIB dan KBLI yang di miliki,” ujar Arlin Ariesta kepada kumbanews, Rabu ( 11/10/2023) melalui sambungan whatsapp.

“Nanti setelah dibuatkan berita acara peninjauan lapangan dari tim teknis akan di sampaikan ke Dinas PTSP selaku koordinator tim pengawasan terkait standar usaha, dan juga penentu komitmen usaha yang tidak memenuhi standar terang Arlin Ariesta menambahkan.

Lanjut Arlin, dari info terbaru sudah dalam tahap pengawasan pihak kelurahan untuk tidak melakukan aktivitas bongkar muat dan pergudangan di lokasi tersebut.

Sementara ditanya terkait sanksi apa yang diberikan pemerintah kota Makassar, bila seandainya di dapati aktivitas bongkar muat dan pergudangan di jalan Sangir, Kadis Arlin Ariesta tidak merespon pertanyaan media.

Dari pengakuan Camat Wajo dan Kadisperindag diatas bahwasanya akan melakukan tindakan tegas bagi pemilik gudang dalam kota tanpa izin, akan tetapi informasi yang didapat di lapangan salah satu sumber SY (inisil) membeberkan bahwa dirinya sudah menelpon pihak pemilik gudang dan kontainer di jalan Sangir dan menurut pengakuannya bahwa masalah itu sudah diselesaikan bersama Camat Wajo.

” Yang saya dengar pemilik gudang dan mobil kontainer yang sempat didapat oleh pak Lurah Melayu baru di jalan Sangir, diduga sudah menyelesaikan dengan pihak kecamatan Wajo dalam hal ini Camat Wajo Hamna Faisal. Dan itu menurut pengakuan pemilik gudang.” Sudah kami selesaikan di kecamatan Wajo pak,”ucap SY ke media meneruskan percakapan dengan pemilik gudang.

Foto:

Pos terkait