Kumbanews.com – Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tak hanya dikenal dengan Candi Prambanan. Di kawasan percandian ini, terdapat Candi Gana, candi Buddha abad ke-9 yang kurang dikenal wisatawan karena letaknya yang unik berdiri terpisah di tengah pemukiman, sekitar 300 meter dari Candi Sewu.
Candi Gana dulunya berperan sebagai candi subordinat dari Candi Sewu dalam konsep mandala Buddha. Reruntuhan candi ini masih tersisa, dengan bebatuan relief bunga, sulur, dan sosok manusia kerdil Gana, yang dipercaya menopang bangunan candi. Denahnya berbentuk bujur sangkar menghadap ke barat, dengan tangga utama di sisi barat.
Menariknya, warga sekitar kerap menyebutnya Candi Asu atau Candi Anjing, karena dahulu banyak anjing di sekitarnya dan arca yang dianggap menyerupai anjing. Namun, relief manusia kerdil lebih dominan, sesuai nama resminya Candi Gana.
Meski tersembunyi, candi ini termasuk bagian dari warisan dunia bersama Candi Prambanan, Sewu, Lumbung, dan Bubrah. Konservasinya menjadi tanggung jawab Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, mengingat lokasi yang berada di tengah pemukiman dan kondisinya masih berupa reruntuhan.
Candi Gana menjadi saksi bisu sejarah Mataram Kuno dan destinasi menarik bagi pecinta sejarah yang ingin menjelajahi sisi lain Prambanan. (**)





