Taylor Swift/Net
Kumbanews.com – Kehadiran penyanyi populer papan atas Taylor Swift berhasil mendongkrak perekonomian global, khususnya ekonomi Amerika Serikat (AS) melalui perjalanan konsernya, The Eras Tour.
Dalam pertunjukan terakhirnya yang berlangsung Minggu malam di BC Place Stadium, Vancouver, Kanada, Swift telah menambah kekayaan bahkan mempengaruhi ekonomi lokal dan nasional.
The Eras Tour mencetak rekor sebagai tur musik dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa yang ditaksir sebesar 2,2 miliar Dolar AS atau senilai Rp31,7 triliun, dan telah membawa dampak besar, khususnya di sektor pariwisata dan industri lainnya.
Para penggemar Swift, yang rela mengeluarkan biaya besar untuk tiket, perjalanan, akomodasi, hingga merchandise, menjadi motor penggerak perputaran ekonomi di berbagai kota.
Menurut US Travel Association yang dikutip Selasa 10 Desember 2024, rata-rata penggemar menghabiskan sekitar 1.300 Dolar AS (Rp20 juta) untuk kebutuhan selama menghadiri konser. Jika dibandingkan, angka ini hampir menyamai pengeluaran yang biasanya terjadi selama gelaran sepak bola AS, Super Bowl.
Namun, berbeda dengan Super Bowl yang hanya berlangsung satu kali, The Eras Tour mencakup 62 konser di 23 kota selama lima bulan, memberikan dampak ekonomi yang jauh lebih berkelanjutan.
Fenomena yang disebut sebagai Taylor Swift Effect ini terlihat nyata di banyak kota. Pittsburgh, misalnya, mencatat rekor okupansi hotel tertinggi sejak pandemi Covid-19, dengan 83 persen pengunjung konser berasal dari luar wilayah Allegheny County. Total pengeluaran dari para pengunjung ini mencapai 46 juta Dolar AS.
Di Los Angeles, enam konser Swift menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja baru dan menghasilkan pendapatan 160 juta Dolar AS. Angka tersebut bahkan belum termasuk pajak tambahan sebesar 9 juta Dolar yang berasal dari sektor perhotelan dan penjualan lainnya.
Tur ini juga memberikan dampak positif bagi transportasi. Perusahaan seperti Lyft melaporkan peningkatan rata-rata perjalanan hingga 8,2 persen di kota-kota tempat konser berlangsung. Di New Orleans, peningkatannya bahkan mencapai 31 persen, dengan 80-90 persen pengunjung datang dari luar kota.
Laporan dari California Center for Jobs & the Economy menyebutkan, The Eras Tour telah membantu menghidupkan kembali pusat kota yang masih berjuang akibat dampak pandemi. Para penggemar Swift sering kali memperpanjang masa tinggal mereka, memberikan kesempatan bagi sektor perhotelan, restoran, dan hiburan lokal untuk ikut bangkit.
Taylor Swift, melalui konsernya, bukan hanya mencatat sejarah di dunia musik, tetapi juga menjadi kekuatan ekonomi baru yang membantu Amerika Serikat pulih dari tekanan pandemi.
Sumber: RMOL