Kumbanews.com – Arti sahabat sangat banyak. Latar belakangnya juga tidak sedikit. Ada persahabatan yang dibangun dari hobi yang sama. Ada juga persahabatan yang diawali dari ruang sama seperti teman sekolah, teman geng, dan lainnya. Ada pula persahabatan dipupuk karena kepentingan yang sama.
Tetapi bagi saya, persahabatan itu tanpa embel-embel. Murni ketulusan jiwa karena pertemanan. Tidak boleh ada alasan bersahabat karena mengharapkan sessuatu. Tidak terkecuali dalam kontestasi pilkada Makassar ini, persahabatan mesti sejati tanpa emel-embel jika sahabat yang menang maka kelak akan mendapat imbalan semisal promosi jabatan, jatah konstruksi, dan lainnya. Tidak boleh ada embel-embel seperti itu.
Bahkan pascakontestasi dan jika keluar sebagai pemenang, akan banyak orang yang mengaku sahabat. Seolah-olah hadir sebagai pahlawan karena berkeringat selama tahapan berjalan. Biasanya ada seperti itu.
Saya sendiri punya banyak sahabat. Sahabat sejati. Sahabat tanpa embel-embel. Salah satunya Pak IAS. Ilham Arief Sirajuddin. Selama sepuluh tahun menjadi wali kota Makassar, jangankan mengerjakan proyek, membicarakannya pun sama sekali tidak pernah. Memang niat kami bersahabat tulus. Bukan untuk cari pekerjaan.
Di pilkada Makassar kali ini, IAS menjadi suksesor Deng Ical-Fadli Ananda (Dilan). Saya juga ngefans pada Dilan. Bukan semata karena IAS suksesor Dilan. Pilihan saya jatuh ke Dilan karena karakter Deng Ical yang mirip dengan Pak IAS.
Saya tahu betul Pak IAS.Saya sudah lama mengenalnya. Saya tahu kalau mendukung seseorang, beliau tidak kerja setengah hati. Pak IAS tidak pernah bekerja tanggung. Ia selalu mengerahkan segala tenaganya. Seperti saat menjadi wali kota, ia selalu turun ke bawah demi rakyatnya. Di Pilkada Makassar kali ini, Pak IAS juga sering turun ke bawah mengajak simpatisannya agar memilih Dilan.
Pesan saya untuk para relawan dan sahabat, bijaklah dalam memilih dan menentukan pemimpin. Karena itu yang akan mengawal kita khususnya warga Makassar dalam TIGA tahun ke depan. Jangan terjebak dengan iming-iming dan janji palsu tanpa bukti.
Jujur, setelah menyimak dan mempelajari track record empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar. hanya DILAN yang bisa mendekati perilaku sang pemimpin seperti pak IAS.(*)