Penggiat media sosial, Denny Siregar
Kumbanews.com – Penggiat media sosial, Denny Siregar ikut mengungkapkan bahwa dirinya juga pernah terpapar wabah covid-19. Lewat tulisannya di media sosial facebook, Denny menceritakan perjuangannya yang mati-matian melawan penyakit itu.
Dalam tulisan tersebut, Denny juga membeberkan bahwa dirinya sebenarnya sudah melewati operasi pemasangan ring pada jantung.
“Padahal aku khawatir, ring di jantungku akan berbalik melawanku. Ternyata Tuhan masih sayang padaku. Tugasku di dunia belum selesai, masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan,” tulisnya di media sosial, Sabtu 15 Mei 2021.
Dia awalnya menceritakan saat Covid-19 itu mulai datang.
Badannya mendadak mengalami panas tinggi yang tidak seperti demam biasa. Panasnya, menurut dia, seperti ada api membara. Dia pun langsung mengisolasi diri.
“Langsung saya mengungsikan diri. Saya kunci diri di sebuah apartemen dan tidak boleh ada yang datang. Saya gak tau apakah hidung saya sudah tidak bisa merasakan bau, karena sudah sibuk dengan badan menggigil sampai ke tulang-tulang.
Saya tidak mau ke RS, karena tahu jika saya disana, mental saya pasti jatuh mendengar kabar ada yang meninggal. Lebih baik bertarung sendirian,” tulisnya.
Pada hari ketiga setelah demam tersebut, dia merasakan hal-hal yang aneh. Denny mengaku berhalusinasi, dan terus bermimpi ketemu orang-orang yang sudah meninggal.
“Mereka begitu dekat, seperti benar-benar nyata. Kuhajar dengan vitamin-vitamin, antibiotik dan obat penurun panas. Penyakitnya tambah ganas. Mentalku drop.
Aku jarang menangis, tiba-tiba aku meringkuk sambil memanggil nama ibu dan minta maaf padanya. Dan saat itu beliau seperti hadir, ‘Lawan, nak… Jangan nyerah. Kamu bukan tipe orang kalah..’
Terngiang terus kata2 itu. Mungkin kata itu pernah ditanamkan di benakku, dan baru keluar dari memory pada waktu yang dibutuhkan..
Aku seperti orang gila. Mengancam Covid dan mengajak bertarung dengannya, ‘Kamu atau aku, kita lihat siapa yang terakhir bertahan..’ Dan aku bergumul dengan hajaran-hajaran yang luar bisa. Seperti orang sakaw. Bertarung dengan bayangan. Aku menangis, teriak, pingsan, menangis lagi, teriak dan tertidur kelelahan,” tulisnya lagi.
Pada hari ketujuh, Denny mengaku tubuhnya berkeringat. Badannya seperti remuk di bagian belakang. Dia pun mengaku tak bisa tidur. Badannga seperti digilas truk kontainer.
Denny pun mengungkapkan pesan seorang dokter lewat chat online. Dia diingatkan bahwa setelah perjuangan itu, dirinya akan akan mengalami radang sendi. Dia pun mengonsumsi obat penahan sakit dan pereda radang.
“Alhamdulillah semakin membaik. Padahal aku khawatir, ring di jantungku akan berbalik melawanku. Ternyata Tuhan masih sayang padaku. Tugasku di dunia belum selesai, masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan,” tulis dia.
Denny pun menyarankan untuk semua yang terkena covid-19 untuk tidak menyerah. “Jangan kalah. Ketika kita dalam kondisi pucak, mental kita harus dikuatkan. Pikirkan orang-orang tersayang, dan kita punya tanggung jawab untuk bersamanya,” ungkapnya.
Jika sampai menyerah, menurut dia, imun akan turun. Dan saat itulah, Covid akan membantai tubuh kita. []