Kumbanews.com – Polsek Anggeraja dinilai tak bisa menanggani permainan SPBU di Desa Saruran Balla yang diduga menjual BBM jenis solar dan premium ke pengecer. Pasalnya, dari cerita sopir truk, ada jatah setoran yang masuk ke polsek setempat.
“Info dari teman-teman saya, Kapolsek bermain di setiap SPBU termasuk SPBU Saruran Balla. Kapolsek diduga selalu minta jatah di SPBU itu,” kata salah seorang sopir truk berinisial AW (23), Senin (29/03).
Dia mengatakan para sopir truk mengetahui adanya dugaan jatah setoran itu. Namun, mereka takut untuk melaporkan ke pimpinannya Kapolres Enrekang.
“Kami takut untuk menyampaikan persoalan tersebut ke atasannya (Kapolres Enrekang,” ujar AW.
Sementara, Kapolsek Anggeraja, Iptu Lukman membantah menerima setoran dari pihak SPBU Saruran Balla. Dia menjelaskan ada jatah BBM urgency yang disiapkan pihak SPBU bukan hanya polsek melainkan juga seperti puskesmas dan PLN.
“Mungkin terkadang saya mengisi solar dan sopir-sopir truk melihat pengisian itu, sebab dia berandai andai yang tidak-tidak ke pihak polsek,”
“Pada saat itu sedang urgent juga dan mendesak, ada jatah emergency yang disimpankan untuk patroli, puskesmas, PLN dan itu kami bayar dan tidak gratis,” kata Lukman.
“Masalah ada jatah masuk kepolsek berupa uang itu, tidak benar. Dan ini yang perlu diluruskan ke masyarakat, jangan sampai isu yang simpan siur yang tidak benar dan saya tidak pernah menerima jatah-jatah,” jelas Lukman.
Menurut Lukman, pihak yang menudingnya mungkin orang sakit hati. Pasalnya, bila dilapangan dirinya sangat tegas saat mengatur di SPBU.
“Mungkin kalau dilapangan saya tegas kepada sopir-sopir dan masyarakat mungkin tidak pernah puas atas apa yang kami lakukan,” ujarnya.
“Kami selalu berada di SPBU karna mengatur mereka agar semua bisa mendapatkan jatah solar, apalagi kalau petani tanah bawang disitu padat-padatnya antrian di SPBU. Pasti setiap orang tidak akan pernah puas atas pelayanan kami sebab kami hanyalah manusia biasa. Ada pro kontrak, ada suka dan tidak suka,” terangnya.
Muh.Yusuf Hafid