Kumbanews.com – Untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran dalam menjalani proses hukum, warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan ) Kelas I Makassar melakukan olahraga bersama.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Makassar Andi Erdiyangsah Bahar, menuturkan bahwa menjamin kesehatan Warga Binaan dapat mendukung terciptanya situasi yang kondusif, aman dan terkendali di dalam Rutan.
“Kalau semua warga binaan sehat, bugar, hal itu dapat mendukung terciptanya suasana yang aman dan kondusif di dalam Rutan. Karenanya, semua unsur yang dapat mendukung situasi yang aman dan tertib, tentu kami upayakan secara optimal,” jelasnya.
Andi Erdi menjelaskan bahwa pelaksanaan senam pagi digelar secara bergilir setiap harinya, mengingat tempat olahraga tidak dapat menampung semua warga binaan. Hal tersebut juga agar memudahkan petugas dalam mengawasi jalannya kegiatan.
“Jadi dari 9 blok hunian, ada jadwalnya masing-masing, mulai hari Selasa sampai hari Sabtu,” beber Alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan Kemenkumham Angkatan 44 ini.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Angga Satrya menambahkan bahwa tugas pokok, selain memberikan perawatan terhadap tahanan atau warga binaan, Rutan Makassar juga tetap melakukan pembinaan, salah satunya adalah kegiatan rekreasi yang dapat dirasakan warga binaan melalui senam pagi.
“Untuk instruktur kami juga sudah melatih warga binaan perempuan yang memiliki bakat dan minat di situ. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berolahraga, sarana prasarana sudah disiapkan, instrukturnya juga ada,” ujarnya.
Lanjut Angga menyatakan bahwa Rutan Makassar berkomitmen memberikan perawatan baik fisik maupun mental warga binaan agar tetap sehat dan bugar sehingga dapat menjalani proses hukum dengan baik.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1999 Tentang Syarat-syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan.
“Jadi tidak itu saja, Rumah Tanahan Negara ( Rutan ) Kelas I Makassar, menyiapkan Klinik kesehatan, Klinik DR. Saharjo, S.H., namanya. Dokter kami di Rutan ada 4 (empat) orang serta perawat ada sekitar 9 (sembilan) orang,” ujarnya.
Tim medis tersebut kata Angga sangat aktif melakukan pengecekan dan memeriksa kepada warga binaan yang mengalami gangguan kesehatan dan jalan ke blok blok hunian warga binaan untuk melakukan penyuluhan sekaligus memantau siapa warga binaan mengalami gangguan kesehatan.
Dengan angka warga binaan yang begitu besar sekitar 2000 lebih, memang perlu kesigapan orang kesehatan untuk memantau warga binaan kami. Mungkin ada yang sakit namun, tidak ada yang menyampaikan teman sekamarnya itulah gunanya antisipasi dini.
“Warga binaan, Rutan kelas 1 Makassar, perhari ini jumlah keseluruhan sekitar 2038 orang. Dimana warga binaan blok perempuan berjumlah 175 orang itu termasuk bayi,” ulasnya .
Sementara itu asupan gizi merupakan hak bagi warga binaan untuk yang layak, karena itu sudah sesuai aturan yang ada.
Angga Satrya juga berharap kepada seluruh warga binaan selama menjalani proses penahanan mereka bisa bersabar dan tentunya selalu menjaga kondisi kesehatannya. Supaya warga binaan selalu dalam keadaan sehat. Karena ketika mereka sudah waktunya bebas, dan kembali berbaur dengan keluarga dan masyarakat dalam keadaan sehat dan bisa di terima oleh masyarakat.
“Saya berharap mereka bisa bersabar dalam menjalani proses penahanan dan menjaga kesehatan mereka. Dan bila ada gejala-gejala atau sakit anggota tubuhnya, agar secepatnya memeriksakan diri ke klinik yang disediakan agar dapat ditangani dengan tepat, cepat dan tanpa ada pembayaran, gratis,” harapnya.
Foto: