Kumbanews.com — Masyarakat Maiwa Bersatu Peduli BUMN hadir memberikan dukungan ke pihak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV.
Mereka adalah karyawan yang bekerja di PTPN. Mereka mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Enrekang, Kamis, 10 Februari. Beberapa diantara mereka membawa baliho bertuliskan ‘Pertahankan PTPN XIV agar tetap di Maiwa’.
Koordinator lapangan pegawai PTPN, Anto mengatakan, perselisihan antara PTPN dengan beberapa warga Maiwa lainnya membuat dirinya beserta teman-temannya yang bekerja di PTPN XIV terancam. Pasalnya, kata dia akibat masalah tersebut PTPN terancam tutup di Enrekang.
“Kami datang sampaikan aspirasi ke dewan. Kami takut akibat perselisihan ini PTPN tutup, kita mau kerja dimana nanti,” katanya.
“Banyak pengangguran di Maiwa yang dipekerjakan. Semoga dewan mendengar juga aspirasi kami,” ungkap Anto.
Anto mengungkapkan, banyak masyarakat lokal yang sudah dipekerjakan PTPN. Bahkan kata dia, PTPN selama ini membawa kesejahteraan bagi masyarakat Maiwa.
Sementara itu, Sekretaris PTPN XIV, Jemmy Jaya menampik jika aksi pro BUMN ditunggangi pihak PTPN. Dirinya juga menegaskan, pihaknya sama sekali mengintervensi adanya gerakan dari buruh PTPN itu.
“Pasti bisa dibedakanlah mana orang ditunggangi mana yang tidak. Itu tidak ada intervensi dari PTPN. Murni dari mereka, menyuarakan keresahan,” ujarnya saat memberikan pernyataan di depan awak media, Jum’at (11/2/22).
Jemmy membeberkan, beberapa buruh memang sempat meminta izin ingin melakukan aksi damai di DPRD Enrekang. Buruh terusik adanya permasalahan antara PTPN dan masyarakat Maiwa.
“Mereka sudah mendapatkan ketenangan dan kenyamanan. Bisa sekolahkan anaknya dari upah UMR yang kami berikan. Dengan adanya kisruh seperti ini, mereka khawatir PTPN akan tutup, kami juga tidak bisa tahan mereka karena punya hak,” bebernya.
Jemmy menambahkan, jika para pekerja juga Warga Negara Indonesia, orang Maiwa butuh ketenangan dalam bekerja. Malahan beberapa yang orang eks pekerja sawit di Malasyia, dengan adanya PTPN XIV Kebun Maiwa, sudah tersedia lapangan pekerjaan tidak usah repot dan jauh lagi mencari pekerjaan, kita butuh dukungan agar Ketenangan dan jumlah pekerja yang di tampung makin bertambah dengan bertambah luas areal penanaman.
Insya Allah Pembangunan Pabrik kelapa sawit kita akan bangun tinggal menunggu luasan tanaman mencapai 3.000 Ha, agar pabrik tidak idle Capaciti (kekurangan Bahan Baku) 3.000 Ha dan tambahan Tanaman plasma yang ada sudah mencukupi, tolong dukungan untuk semua pihak,” pungkasnya. (*)