Dikhawatirkan Akan Perang, Militer China Tumpuk Jet Tempur di Dekat India

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Militer China menumpuk pasukan termasuk sejumlah jet tempur di dekat Line of Actual Control (LAC) di Ladakh Timur, wilayah perbatasan yang jadi sengketa dengan India. Manuver Beijing ini memicu kekhawatiran akan pecahnya perang kedua negara.

Jet-jet tempur Beijing pada Senin lalu terbang sekitar 30-35 km dekat daerah yang diperebutkan.

Bacaan Lainnya

Menurut Asian News International (ANI), tentara China pada saat ini telah menumpuk armada sekitar 10-12 pesawat tempur di Hotan dan Gargunsa. Mereka juga melakukan aktivitas terbang di dekat wilayah India. Dua pangkalan udara Hotan dan Gargunsa berjarak sekitar 100-150 km dari LAC.

“Kami terus mengawasi pergerakan pesawat tempur J-11 dan J-7 ini,” kata sumber militer India yang dikutip ANI, Kamis (4/6/2020).

“Pesawat tempur mereka telah melakukan ‘serangan mendadak’ dari pangkalan udara di Hotan dan Gargunsa dan terbang 30-35 km dari wilayah kami di wilayah Ladakh,” lanjut sumber tersebut.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh pada Selasa lalu mengonfirmasi bahwa China menumpuk pasukan dalam jumlah besar di dekat LAC.

“Memang benar bahwa orang-orang China berada di perbatasan. Mereka mengklaim itu adalah wilayah mereka. Klaim kami adalah wilayah kami. Ada ketidaksepakatan tentang itu…India telah melakukan apa yang perlu dilakukan,” Kata Singh selama wawancara dengan News18.

Dia menambahkan bahwa pembicaraan tingkat tinggi antara kedua negara akan diadakan pada 6 Juni 2020. “Kami tidak ingin negara tunduk di depan kami, dan kami tidak akan tunduk di depan negara mana pun,” ujar Singh.

Ketegangan di sepanjang LAC telah meningkat setelah pasukan kedua negara bergerak dengan alat berat dan persenjataan, termasuk artileri dan kendaraan tempur ke pangkalan masing-masing di dekat area sengketa di Ladakh timur.

Sebuah artikel di Global Times, media corong resmi Partai Komunis China menyebut tank Tipe 15, helikopter Z-20 dan drone GJ-2 telah masuk dalam daftar senjata di gudang persenjataan Beijing untuk menghadapi konflik melawan India. (*)

Pos terkait