Dirut RSIA Khadijah Minta Maaf dan Akan Mengevaluasi Terkait Ibu Hamil yang Terabaikan

dr M Hamzah,SP.OG.M.kes, Direktur RSIA Sitti Khadijah

Kumbanews.com- Forum Pemerhati Masalah Perempuan ( FPMP ) Sulsel, ingin memastikan layanan kesehatan reproduksi perempuan tetap maksimal dan juga ramah disabilitas memasuki era kebiasaan baru selama pandemi.

Bacaan Lainnya

“Forum Pemerhati Masalah Perempuan ( FPMP ) Sulsel telah mengawal 4 (empat ) kasus, salah satunya istri wartawan melahirkan pada hari Minggu, 26 Juli 2020, dimana terjadi pengaduan ke lembaga kami,”ujar Alitha. Manajer FPMP Sulsel, pada acara kegiatan permasalahan perempuan bulan lalu di kantor Balaikota Makassar, Rabu (26/08/2020).

Menurut suami dari istri pasien yang melahirkan, “saya datang siang, jelang maghrib baru rapid test dan saya diberikan arahan dari oknum bidan yang tidak mendasar. Dia mengatakan istri saya reaktif dan harus dirujuk ke rumah sakit covid. Padahal kan semua kalau hamil pasti kondisi reaktif,” tutur suami korban, Senin sore (07/09/2020).

“Lambatnya penanganan tim medis terhadap pasien yang sudah ingin melahirkan di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah cabang Makassar. Terkait permasalahan itu kami,FPMP sulsel mengawal,semoga hal itu tidak akan terjadi kedepannya,”ucap Alitha.

Sementara itu pihak rumah sakit ibu dan anak ( RSIA ) Sitti Khadijah Muhammadiyah 1 cabang Makassar, dr M Hamzah,SP.OG.M.kes, selaku Direktur rumah sakit, mengatakan” bahwa saat ini situasi wabah covid-19, jadi pihak rumah sakit melakukan aktisivasi dan ketentuan (SOP) yang harus dilakukan untuk bisa mencegah penularan covid. Untuk mencegah itu setiap pasien yang ingin bersalin disini, yang harus dilakukan pertama pasien harus creaming covid dan termasuk rapid test, nah bila ada pasien positif atau reaktif maka akan di arahkan untuk dirujuk ke rumah sakit yang menangani covid. Apabila tidak bermasalah akan dilanjutkan penanganannya di rumah sakit ini. Untuk creaming covid itu, bisa memakan waktu 30 menit sampai 1 jam lamanya, beda hal creaming covid yang ingin operasi ada tahap tahapan pemeriksaan lanjut cek rontgen dan pengambilan darah. Bila dia tidak emergency masih ada waktu jeda, namun bila dia emergency selama rapid negatif atau non reakti itu, tidak usah rontgen langsung aja, karena rontgen juga ini butuh waktu. Jika ada hal emergency tidak langsung rontgen, dilakukan tindakan jadi memang kasus perkasus,” kata dr.Hamzah, Senin, (7/09/2020).

“Hal itu tidak bisa pihak rumah sakit memukul rata, semua harus cepat begitu, karena sistem creaming berjenjang yang kami lakukan. Kalau ada yang emergency itu hanya melewati creaming rapid dan kalau non reaktif langsung masuk kamar operasi aja. Kemudian terkait persoalan istri teman media yang merasa terambaikan atau masalah keterlambatan saya baru mengetahui informasi tersebut dan akan kami mengevaluasi hal itu ke depannya dan saya memohon maaf atas kejadian itu.”Tutup dr Hamzah.

Penulis/Editor: Muh Yusuf Hafid

Pos terkait