Dituduh Ada Napi Kendalikan Narkoba Dari dalam Lapas, Kalapas Palopo: Itu Tidak Benar

Kepala Lapas Kelas II A Palopo Indra Sofyan

Kumbanews.com- Salah satu media lokal memuat berita tentang adanya peredaran narkoba jenis sabu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palopo. Dimana barang haram tersebut dikendalikan oleh salah seorang narapidana (Napi).

Bacaan Lainnya

Kabar tersebut beredar berawal dari ditangkapnya seorang wanita yang juga ibu rumah tangga RUS (38) inisial oleh Satnarkoba Polres Luwu, Senin 6 September 2021.

RUS yang merupakan warga Dusun Pasang, Desa Batusitanduk, Kecamatan Walenrang, diamankan polisi setelah mengambil paket di salah satu kantor jasa pengiriman di Desa Bolong, Kecamatan Walenrang Utara.

Setelah paket dibuka ternyata isinya adalah dua sachet sabu seberat 52,54 gram yang di bungkus aluminium foil dalam pasta gigi.

Dari berita yang ditulis oleh media, RUS mengaku kepada polisi bahwa paket itu ia dapat dari suaminya yang dikirimkan oleh seorang warga binaan di Lapas Kelas II A Palopo.

Terkait berita itu Kepala Lapas Kelas II A Palopo Indra Sofyan dengan tegas membantah berita tersebut. Menurutnya apa yang ditulis oleh media itu tidak benar. Sebab, tidak ada pengendalian peredaran narkoba jenis sabu dari dalam Lapas Palopo Yanga dilakukan narapidana atau WBP.

“Itu semua tidak benar, dan saya sudah klarifikasi dengan Kasat Narkoba Polres Luwu, beliau menjawab bahwa dirinya tidak pernah mengatakan kalau ada napi Lapas Kelas II A Palopo mengendalikan narkoba jenis sabu dari dalam Lapas ,” Ucap Sofyan kepada Kumbanews. Jumat, 17 September 2021.

Sofyan juga menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19, tidak ada lagi kunjungan tatap muka di Lapas Kelas II A Palopo.

“Bagaimana caranya napi mengirim barang tersebut, sementara sekarang ini tidak diperbolehkan pengunjung melakukan kunjungan kepada napi. Yang sidang saja masih faktual,” terang Sofyan.

Dengan adanya pemberitaan yang dimuat di media, Sofyan mengaku pihaknya sangat dirugikan.

“Kami sangat dirugikan dengan berita tersebut. Padahal kami pihak Lapas sudah berusaha terbuka kepada rekan-rekan media. Namun, masih ada pemberitaan miring tentang kami. Padahal sekarang ini kami mengejar WBK yaitu Wilayah Bebas Korupsi dan Halinar.” jelasnya.

 

 

Pos terkait