Ishak Ismail, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Kendari.
Kumbanews.com -Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
Menanggapi keputusan tersebut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Ishak Ismail sudah tegak lurus harus memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024.
” Sebagian kader kami siap menangkan pak Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Dan kami juga sudah menyiapkan strategi untuk memenangkan Ganjar Pranowo, salah satunya kami turun ke masyarakat mensosialisasikan bahwa Ganjar adalah pemimpin yang tepat,” ujar Ishak Ismail, Senin (12/06/2023).
Tentunya, lanjut Ishak Ismail, bahwa pemimpin kedepan itu ya, Insya Allah kalau mau lebih bagus pilih Ganjar Pranowo sebagai presiden.
“Itu saja tugas kami yang pokok dari partai. Sambil kira -kira sosialisasi menyampaikan siapa pak Ganjar, bagaimana orangnya. Dia itu dekat dengan masyarakat. Dan InsyaAllah dalam waktu dekat ini beliau akan datang ke Kendari, menyapa warga. Agendanya sekitar bulan Oktober 2023 ini. Agendanya yang utama adalah membicarakan soal Pilpres,”ucap Ishak Ismail Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kendari.
“Kalau partai PDI-P disini tersolid di Sultra sudah partai PDI Perjuangan mi. Lebih-lebih di Kota Kendari lagi, karena simbol untuk provinsi itu kan ada di kota jadi saya jalankan betul partai ini sesuai harapan DPP PDI-P” tambahnya.
Sementara target kursi untuk DPRD Kota Kendari tahun 2024, Ishak menargetkan 7 kursi.
“Tidak muluk-muluk untuk satu pintu persiapan Wali Kota Kendari itu, dan target 7 kursi untuk DPRD Kota Kendari. Sekarangkan 5 kursi Insya Allah dengan kesolidan yang ada sekarang ini, muda-mudahan bisa sampai 7 kursi,” ulasnya.
Sebagai kader PDI Perjuangan Ishak juga berharap penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 berjalan lancar aman dan kondusif sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai semua.
” Kita semua berharap Pemilu 2024 mendatang aman dan tidak ada masalah dan berbagai macam gejolak politik yang ada. Karena saya harus titik beratkan masalah itu disitu. Nantinya itu kalau Pilpers iya politik identitas itu selalu didengung-dengungkan justru di situ letaknya memecah belah kita,” tuturnya.