Kumbanews.com – Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu pelayaran ( BP2IP ) Barombong, yang sudah berganti nama menjadi Politeknik Pelayaran Barombong ( POLTEKPEL ) Barombong. Merupakan upaya pemerintah dalam rangka mengembangkan pendidikan pelayaran ke jenjang lebih tinggi.
Tapi ada hal yang lain muncul terkait,banyaknya proyek proyek yang kurang jelas berapa besaran anggarannya tiap proyek. Dan besar dugaan konspirasi antara PPK Rutin Muhlis dan Direktur Poltekpel Bermain.
Ketika tim media berkunjung kekantor Poltekpel Barombong yang ingin menemui PPK BLU, Ratno, kami pun di persilahkan oleh security naik ke atas menunggu di lantai 2, di depan ruangan kerja, Capt. Sugiyono yang juga Direktur Poltekpel Barombong.
Selang berapa lama kemudian kami menunggu, kami pun bertemu dengan PPK Rutin Muhlis yang terlihat buru buru masuk ke ruangan Direktur Poltekpel pada pukul 09.55 wita pagi, dan saat itu kami pun masih menunggu di luar untuk bertemu PPK (BLU). Masih menunggu kami pun melihat, Capt.Sugiyono keluar dari ruangan kerjanya bersama Muhlis dan sempat berbincang bincang yang menyinggung media namun terdengar oleh teman media yang lain pada pukul : 10.22 wita, Senin 16 September 2019.
Hendro yang juga teman Media Koran Sulsel, yang sempat mendengar jelas bercakapan kecil Direktur Poltekpel Barombong, Capt Sugiyono dan Muhlis, mengatakan bahwa itu lah media yang memberitakan Poltekpel Barombong yang berjudul “Proyek Pembangunan ( BP2IP) Barombong Diduga ada Permainan Kongkalikong” pada hari Rabu,11 September 2019.
Lanjut percakapan kecil itu pun sempat terdengar oleh teman media Kumbanews namun cuma berapa kata saja dari mulut Direktur Capt Sugiyono itu orangnya ya! Dan dijawab oleh Muhlis iya pak.
Hendro pun melanjutkan bahwa, dalam percakapan itu Direktur memberikan arahan kepada Muhlis untuk tidak memberikan ruang kepada media atau orang itu maksudnya. Sebab dari analisa kami sikap Direktur terlihat merasa terganggu dengan kehadiran kita atau media, belum lagi Muhlis memberikan informasi yang jelas tentang media dan ada unsur dendam terkait pemberitaannya berapa hari yang lalu dimuat di Media Kumbanews.” Ucap hendro, Senin 16 September 2019.
Sementara itu Ketua Umum Forum Mahasiswa Sulawesi Selatan ( FORMASEL ) , Rahmat H Amahoru menyebutkan “tujuan dari konspirasi dibentuk tidak selalu sama.Tergantung dari kelompok kelompok yang memiliki ke pentingan yang ingin dicapai.Secara umum konspirasi dilakukan untuk menyalahkan sesuatu sepihak atau untuk membuat suatu alasan. Konspirasi keadaan yang bisa terjadi mulai dari tingkat paling bawah seperti lingkungan desa sampai pada tingkat yang lebih tinggi negara. Konspirasi adalah bentuk persekongkolan yang tersusun secara rapi dan tersembunyi sehingga sulit untuk mencari kebenarannya sebagai sebuah bukti. Orang orang hanya akan sanggup menebak apa yang terjadi. Dan konspirasi direncanakan diam diam oleh sekelompok orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh ditempat itu.” Tutur Rahmat H Amahoru
Lanjut” kalau memang ada indikasi laporkan aja ke kejaksaan, biar mereka orang kejaksaan yang melakukan pemeriksaan dan sebaiknya teman teman media harus berhati hati terhadap orang yang seperti ini, selalu waspada,” tutup Rahmat H Amahoru.
Penulis/ Editor : Muh. Yusuf Hafid