Kumbanews.com – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah kompor yang paling besar di Indonesia. Hal ini ia katakan menanggapi ucapan Jokowi yang mengatakan banyak ‘kompor’ jelang tahun politik.
“Kompor yang paling besar itu ada di tangan Presiden karena Presiden tuh ngomong sedikit aja itu jadi diskusi nasional. Ngomong sontoloyo ramai, ngomong genderuwo ramai, tabok jadi puisi malah,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 26 November 2018.
Meski begitu, Fahri mengingatkan, jelang perhelatan Pilpres 2019 sebaiknya mengedepankan perdebatan yang menguntungkan rakyat. Serta kampanye yang mencerdaskan bangsa.
“Yang penting itu jangan kompornya dipake untuk bakar rumah gitu tapi dipakai untuk bakar ikan yang kita akan sajikan bagi rakyat. Begitu lah kira-kira metapornya,” ungkapnya.
“Jadi Pak Jokowi jangan khawatir sebab kompor paling besar itu Pak Jokowi. Saya ini paling di bawah ya kan paling besar itu Pak Jokowi,” sambungnya.
Fahri juga memberikan kritik pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pelaksanaan kampanye ini. Menurut dia KPU kurang memberikan aturan dan konten kampanye yang baik dan padat bagi para perserta capres dan cawapres.
“Dulu KPU tuh tiga bulan diatur padat sekarang sembilan bulan tuh pengturannya kurang padat dan bahkan kayaknya dibulan-bulan awal nih engga diberikan aturan sehingga sekarang ramai itu diantaranya disebabkan karena KPU kurang mengatur,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada semua masyarakat agar terus menjaga kerukunan dan persatuan. Apalagi menjelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden.
“Kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lupakan itu. Ini karena banyak kompor, karena dipanas-panasi, dikompor-kompori jadi panas semuanya,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara pemberian gelar adat di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/11).