Kumbanews.com – Tujuh perempuan penyair dari berbagai daerah bersepakat membentuk kelompok bernama Penyair Perempuan Indonesia (PPI). Lantas mereka mendeklarasikan diri pada acara puncak Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) di gedung Aisyah Sulaiman, Jl. Agus Salim, Tanjungpinang Barat, West Tanjungpinang, Tanjung Pinang City, Riau Islands, Sabtu, 1 Desember 2018.
Ketua PPI, Kunni Masrohanti mengatakan, PPI dideklarasikan untuk mengingat kembali peran perempuan dalam perjalanan kepenyairan Indonesia seperti pengaruh Dan peran perempuan dalam kerajaan Melayu seperti Tun Fatimah, Tengku Tengah, dan Siti Kamariah seperti yang mereka fahami selama mengikuto FSIGB.
“Begitu banyak pengaruh perempuan dalam kebesaran kerajaan Melayu dengan segala lika-liku, kesadaran dan kebesaran jiwanya. Begitu juga dengan Pujangga Aisyah Sulaiman dengan karya-karyanya yang turut mewarnai kesusasteraan Indonesia di masanya,” kata dia.
Dia melanjutkan, dengan adanya deklarasi PPI tersebut, dirinya berharap agar Penyair Perempuan Indonesia mampu memberikan inspirasi kepada perempuan lainnya untuk tetap menyusu pada tradisi dan mewariskannya pula kepada generasi selanjutnya melalui puisi.
Perempuan tambahnya, dari rahimnyalah lahirlah segala cinta. Dari bibirnya pula lahirlah segala aksara. Dondang, dodoi, nandung, batimang, nyanyi panjang, maratik, di dalamnya segala pesan dan harap kepada anak digantungkan saat dalam buaian.
“Ingatkah? Itulah sastra lisan yang juga puisi. Jika laut berpalung dalam, berbatu karang, maka palung puisi itu bernama perempuan. Karena itu, kami kukuhkan PPI untuk menginspirasi perempuan-perempuan lain agar kembali kepada tradisi sebagai sumber inspirasi puisi,” kata Kunni.
PPI beranggotakan, Ratna Ayu Budhiarti (Jawa Barat), DM Ningsih (riau, sumatra), Ummi Risa (jabar, jawa), Ade Novi (Jawa Barat), Rini Iitama (Banten), dan Yuanda Isha (Kepulauan Riau) atau penyair perempuan yang Hadir dalam FSIGB. Sedangkan Rida K Liamsi dan Maman S Mahayana didaulat sebagai Pembina.
”PPI lahir juga Bermula Dari bincang-bincang kecil Bersama Datuk Rida dan Kang Maman. Alhamdulillah mereka sangat mengapresiasi,” kata Kunni lagi.
Pilo poly