Kumbanews.com – Dunia sepak bola dibuat geram sekaligus heran. Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso, hampir naik pitam setelah mengetahui ada negara di Amerika Selatan yang masih bisa lolos ke Piala Dunia 2026 meski sudah 10 kali kalah di babak kualifikasi. Ironisnya, Italia yang tampil jauh lebih stabil justru terperosok ke play-off.
Kegeraman Gattuso muncul setelah Italia hanya finis sebagai runner-up Grup I, gagal mengejar Norwegia yang melenggang mulus dengan keunggulan enam poin. Italia sempat bernafas lewat kemenangan 2-0 atas Moldova, namun langsung tumbang 1-4 di San Siro dari Norwegia hasil yang membuat tiket otomatis melebur.
Gattuso menyebut format baru Piala Dunia 2026 tidak adil dan merugikan negara-negara Eropa yang persaingannya super ketat. Ia menegaskan, “Kami meraih 18 poin dan tetap harus play-off. Itu tidak masuk akal.”
UEFA kini punya 16 slot, namun CONMEBOL, CONCACAF, CAF, dan AFC menikmati kenaikan signifikan. Bahkan Oseania untuk pertama kalinya dapat jatah langsung.
Di Amerika Selatan, drama semakin liar. Paraguay melaju walau hanya menang tujuh dari 18 laga. Namun yang paling bikin publik Eropa mendidih adalah Bolivia tim yang menelan 10 kekalahan, tapi tetap berpeluang lolos melalui play-off antarkonfederasi.
Bolivia akan bersaing dengan Kongo, Kaledonia Baru, satu wakil Asia, dan dua dari CONCACAF. Duel hidup-mati ini rencananya dipusatkan di Meksiko, dengan dua tiket terakhir menjadi taruhannya.
Sementara Italia terus dihantui tekanan publik dan cemoohan suporter sendiri, negara yang berkali-kali tumbang justru masih bisa mengintip pintu menuju panggung terbesar sepak bola dunia.
Format baru FIFA kini menuai kritik keras: lebih inklusif atau justru merusak nilai kompetitif?
Drama ini belum selesai. Yang jelas, edisi kualifikasi 2026 masuk daftar paling absurd dalam sejarah. (***)





