Geger Skandal Pelecehan Seksual Dokter: 299 Korban, Umur 1-70 Tahun

Foto: Ilustrasi (AP Photo/Brian Inganga)

Kumbanews.com – Seorang mantan dokter bedah diadili akhir bulan ini atas tuduhan memperkosa atau melakukan penyerangan seksual terhadap hampir 300 mantan pasien. Ini menjadi skandal yang menggegerkan di negeri itu karena kebanyakan dari korban adalah anak-anak di mana banyak dari mereka tidak sadarkan diri saat peristiwa terjadi.

Bacaan Lainnya

Mengutip AFP, pelakunya adalah Joel Le Scouarnec (74). Rata-rata usia korban adalah 11 tahun, tetapi mantan dokter bedah itu juga dituduh memperkosa seorang anak berusia satu tahun dan melakukan kekerasan seksual terhadap seorang pria berusia 70 tahun.

“Dalam kasus ini, Le Scouarnec adalah satu-satunya terdakwa yang dituduh melakukan kejahatan terhadap ratusan korban,” muat laman itu, dikutip Senin (17/2/2025).

“Sidang di kota Vannes di Brittany akan diadakan secara terbuka, tetapi kesaksian selama tujuh hari dari para korban yang menjadi sasaran saat masih di bawah umur akan dilakukan secara tertutup,” tambahnya.

“Tuan Le Scouarnec secara umum mengakui keterlibatannya dalam banyak peristiwa yang dimaksud,” kata jaksa wilayah Stephane Kellenberger.

Takbir, Raja Salman Beri Hadiah Spesial Ramadan ke Warga RI
Secara rinci, kekerasan seksual dilakukan antara 1989 dan 2014. Saat itu ia bekerja di belasan institusi medis di Prancis bagian barat.

Le Scouarnec diadili atas 111 pemerkosaan dan 189 penyerangan seksual. Ia menyalahgunakan jabatannya sebagai dokter dan sebagian besar menargetkan anak-anak di mana 256 korban dari 299 korban berusia di bawah 15 tahun.

Jika terbukti bersalah, Le Scouarnec menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara. Perlu diketahui, hukum Prancis tidak memperbolehkan hukuman digabungkan meskipun ada banyak korban.

Le Scouarnec sendiri telah berada di penjara setelah dijatuhi hukuman 15 tahun pada bulan Desember 2020 karena memperkosa dan melakukan penyerangan seksual terhadap empat anak, termasuk dua keponakannya. Banyak korban mengalami trauma saat mengetahui kejadian tersebut, terkadang beberapa dekade kemudian.

Sebelumnya, asosiasi hak anak, La Voix de l’Enfant (Suara Anak), mengajukan pengaduan pada bulan April 2023 terhadap otoritas kehakiman dan kementerian kesehatan karena “membahayakan nyawa orang lain”. Kasus ini menggema dua bulan setelah warga negara Prancis Dominique Pelicot dihukum karena meminta bantuan puluhan orang asing untuk memperkosa istrinya yang sedang dibius, Gisele Pelicot, sebuah kasus yang menghebohkan dunia.

 

 

 

 

Sumber: CNBC Indonesia

Pos terkait