Genap Berusia 48 Tahun, Haji Isam Terus Menebar Manfaat Terbaik

Presiden Prabowo Subianto menyapa Haji Isam saat meninjau proyek cetak sawah 1 juta hektar/Ist

Kumbanews.com – Sejumlah tokoh pejabat negara mengucapkan ucapan selaman kepada Andi Syamsuddin Arsyad atau biasa disapa Haji Isam yang tengah berulang tahun.

Bacaan Lainnya

Tepat 1 Januari 2025, Pemilik Jhonlin Group Itu genap berusia 48 tahun.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri PUPR Dody Hanggodo, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, menjadi sebagian dari banyak tokoh yang memberikan ucapan pada Haji Isam.

Di usianya jelang setengah abad, Haji Isam menjadi sosok yang tak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, filantropis, tetapi juga tokoh yang berkontribusi dalam pembangunan.

Teranyar Haji Isam didapuk Presiden Prabowo menangani proyek prestisius mencetak satu juta hektare sawah di Merauke, Papua Selatan.

“Proyek cetak sawah ini merupakan tanggung jawab besar dari negara. Saya tidak memikirkan untung rugi, tetapi bagaimana proyek ini bisa berhasil dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Papua,” ungkap Haji Isam dalam suatu kesempatan dikutip Rabu 1 Januari 2025.

Haji Isam mengaku dalam langkahnya berpegang pada prinsip memberikan yang terbaik. Karena itu, untuk menyukseskan program yang maha penting ini, dia mengerahkan seluruh kemampuannya.

Tidak hanya mendatangkan 2.000 ekskavator dari China, seluruh armada tongkang Haji Isam pun digerakkan untuk mendukung percepatan proyek yang pastinya akan menambah nilai tambah bagi warga Merauke itu.

Dia mendatangkan tenaga tenaga ahli terbaik dari China, Jepang, dan Eropa. Bahkan kapal pesiar miliknya J7 Explorer disulap menjadi “kapal induk” proyek 1 juta hektare.

Haji Isam lahir di Batulicin, Kalimantan Selatan, 1 Januari 1977. Ayah Haji Isam berasal dari etnis Bugis di sebuah desa di Bone, Sulawesi Selatan.

Haji Isam memulai usahanya dari nol hingga bisa membangun gurita bisnis seperti saat ini. Bahkan Ia sempat menjadi tukang ojek dan operator alat berat.

Perjalanannya bisnisnya diawali perkenalannya dengan penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana. Sejak 2001 dia ikut Johan Maulana dan belajar cara mengelola pertambangan.

Setelah belajar dua tahun dari Johan, Haji Isam memulai langkah pentingnya di bisnis batu bara yang kemudian mengubah hidupnya.

Jadilah dia kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia, yang bagian dari PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie, lewat bendera CV Jhonlin Baratama. Setelah usahanya meluas CV pun berubah menjadi PT Jhonlin Baratama.

Kini PT Jhonlin menambang hingga 400 ribu ton batu bara per bulan. Omzetnya mencapai puluhan miliar setiap bulan.

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait