Kumbanews.com – Sebelum meninggal Glen Fredly pernah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memperpanjang ijin organisasi radikal dan intoleran.
“Pak Jokowi, organisasi yang punya track record radikal dan intoleran, harusnya tidak diberi ruang apalagi diperpanjangg ijin,” tulis Glenn di akun Twitter-nya @GlennFredly.
Kata Glenn, organisasi radikal dan intoleran memuncunlkan depresi sosial. “Depresi sosial akibat polarisasi jangan dijadikan catur politik praktis terus pak,” ungkapnya.
Ia meminta kepercayaan rakyat kepada Presiden Jokowi harus dijalankan dengan tidak memberikan ijin kepada organisasi radikal dan intoleran.
“Kepercayaan tetaplah kepercaayaan jangan dinegosiasikan,” jelas Glenn.
Penyanyi Glenn Fredly meninggal dunia di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2020).
Kabar duka berpulangnya Glenn Fredly dibenarkan oleh rekan sesama musisi, Teuku Adifitrian atau Tompi.
“Telah berpulang saudara kami, Glenn friedly, malam ini. Mohon dimaafkan semua salahnya. Dia yang selalu hadir menggerakkan kita semua,” tulis Tompi, Rabu malam (8/4/2020).(*)
Pak Jokowi, organisasi yang punya track record radikal dan intoleran, harusnya tidak diberi ruang apalagi diperpanjang ijin, depresi sosial akibat polarisasi jangan dijadikan catur politik praktis terus pak.. Kepercayaan tetaplah kepercayaan jangan dinegosiasikan.. https://t.co/lT6qcoFToC
— Latuihamallo (@GlennFredly) November 29, 2019