Gub Bengkulu: Terimaksih kepada Keluarga Besar Muhammadiyah 

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Silaturrahmi Halal BI Halal Keluarga besar Muhammadiyah Provinsi Bengkulu dengan meriah penuh khitmat dilaksanakan di Kampus empat Universitas Muhammadiyah Bengkulu (16/5/22) secara hybrid. Dalam sanbutannya Ketua PWM Bengkulu Dr. Syaifullah mengatakan bahwa persyarikatan Muhammadiyah di Bengkulu terus berkhitmat melakukan pembangunan di berbagai bidang seperti perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) hingga kini telah mampu membebaskan lahan kampus menjadi milik persyarikatan Muhammadiyah. Ini salah satu kiprah Muhammadiyah di Bengkulu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat yang sama Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin ber terimakasih atas kontribusi Muhammadiyah kepada bangsa Indonesia sebelum Indonesia mendeka Muhammadiyah telah berdiri (1912). Oleh karena Pemerintah sangat membutuhkan Muhammadiyah baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, maupun sosial dan dakwah.

Dalam tausiyah Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan menyampaikan; pertama, Idul Fitri harus dapat dijadikan momentum untuk memperkuat pepedulian sosial, kohesifitas sosial sesama warga persyarikatan dan anak bangsa sehingga dapat saling asah, asih dan asuh. Kedua, mampu berperan lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan.

Bacaan Lainnya

Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis antara lain;

Pertama, kebersamaan dan kekompakan umat Islam dengan memberikan pemahaman semu umat Islam adalah pengikut Muhammadiyah (Muhammadiyah) membutuhkan Nahadatul ulama (NU) untuk menjadi perekat dan pemersatu umat, juga memerlukan jamaah tang saling berinteraksi membutuhkan Al Jam’iyatul Washliyah, juga mengharuskan umat untuk bersatu melalui Persatuan Umat (PUI) dan Al Ittihadiyah, Persis, dll. Semua lebih dari 70

ormas yang berhimpun di MUI merupakan kekayaan yang harus di rawat oleh bangsa ini. kedua, peran strategi Muhammadiyah membangun sumber daya insani melalui lembaga pendidikan Muhammadiyah dari TK hingga Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Ketiga, peran pemerintah sangat strategi memelihara silaturrahmi, karena itu Buya Amirsyah mengingatkan pemerintah agar menjadi perekat dalam memperkuat silaturrahmi, bukan sebaliknya menjadi Sumber membuat kerusakan sebagaimana Allah telah mengingatkan dalam QS.

Muhammad ayat 22-23

فَهَلۡ عَسَيۡتُمۡ اِنۡ تَوَلَّيۡتُمۡ اَنۡ تُفۡسِدُوۡا فِى الۡاَرۡضِ وَتُقَطِّعُوۡۤا اَرۡحَامَكُمۡ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فَاَصَمَّهُمۡ وَاَعۡمٰٓى اَبۡصَارَهُمۡ ”

Apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan silaturrahmi (kekeluargaan)?. Mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah lalu dibuat tuli (pendengarannya) dan dibutakan penglihatannya.”

Oleh sebab itu menurut Buya Amirsyah ukhuwah merupakan harga mati seperti halnya juga NKRI harga mati. Artinya NKRI menjadi kuat atas dasar silaturrahmi karena persatuan dan kesatuan umat untuk mengatasi

berbagai perkembangan bangsa. Pilihan partai boleh beda tapi ukhuwah tetap utuh yakni ukhuwah Islamiyah, basyariah dan wathaniyah.

Pos terkait