Hadiri Seminar Gerakan Selamatkan Indonesia, Ratna Sarumpaet Ditolak di Batam

Kumbanews.com – Kedatangan aktivis Ratna Sarumpaet untuk menghadiri seminar Gerakan Selamatkan Indonesia mendapatkan penolakan dari sejumlah organisasi masyarakat di Bandara Hang Nadim, Batam. Sejumlah ormas yang menolak kehadiran Ratna diantaranya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jogo Boyo, Melayu Raya, Gagak Hitam, Persatuan Mahadiswa Islam Indonesia Ibnu Sina Batam.

Panglima Pasukan Adat Melayu Udin Pelor mengatakan alasan penolakan kegiatan yang diketuai oleh Ratna Sarumpaet karena dianggap membawa politik pecah belah.

Bacaan Lainnya

“Tidak mau Batam (Tanah Melayu) menjadi korban politik pecah belah,” Kata Udin di Gerbang pintu keluar Bandara Hang Nadim Batam, Minggu 16 September 2018.

Udin menegaskan masyarakat Batam sebenarnya tidak melarang melakukan seminar asalkan materi yang disampaikan tidak menimbulkan membuat masyarakat terbelah.

“Siapapun yang datang masyarakat Batam terbuka, asal jangan memecah belah,” teriak Udin.

Menurutnya, Ratna Sarumpaet dan rombongan pantas untuk ditolak karena masyarakat khawatir akan menggelar aksi deklarasi 2019gantipresiden yang berujung pada kerusuhan.

“Tidak ada pelarangan politik yang jelas jangan seperti deklarasi 2019gantipresiden,” ungkapnya.

Sementara itu, Forum kepemimpinan Mahasiswa Kepri Andrian meminta Ratna Sarumpaet untuk tidak menginjakan kaki ke Batam. Sebab, dia tidak ingin keamanan Kota Batam akan tergangu jika Ratna Sarumpaet datang.

“Kami minta Ratna pulang, jangan rusak kondusifitas Kota Batam,” ujarnya.

Massa aksi penolakan ini pun terdiri dari sejumlah aliansi, OKP, dan mahasiswa.

“Kami ini sepakat bahwa, jangan ada pihak luar Batam untuk upaya pemecah belah masyarakat Batam yang aman ini,” tandasnya.

 

 

Pos terkait