Kumbanews.com – Panitia seleksi (Pansel) telah menyerahkan 10 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) kepada presiden Joko Wododo (Jokowi) untuk kemudian diteruskan ke Komisi III DPR RI untuk dilakukan fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan).
Dari kesepuluh nama Capim itu hanya satu orang yang bukan penyelenggara negara yakni Luthfi Jayadi Kurniawan. Sehingga tidak diwajibkan melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Namun, sembilan orang Capim KPK lainnya yang notabene penyelenggara negara diwajibkan menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Mereka adalah Alexander Marwata (KPK), Firli Bahuri (Polri), I Nyoman Wara (Jaksa), Johanis Tanak (Jaksa), Lili Pintauli Siregar (Advokat), Nawawi Pomolangi (Hakim), Nurul Ghufron (Dosen), Roby Arya Brata (PNS Sekretariat Kabinet), dan Sigit Danang Joyo (PNS Kemenkeu).
Berdasarkan data LHKPN di laman resmi KPK http://acch.kpk.go.id/, tercatat dari sembilan Capim yang melaporkan kekayaannya itu ada yang memiliki harta berlimpah. Capim KPK itu Irjen Firli Bahuri tercatat palin kaya dengan total Rp 18.226.424.386.
Berikut daftar lengkap harta kekayaan Capim KPK:
1. Alexander Marawata:
Alex sapaan akrabnya, saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua KPK tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 3.968.145.287. Alexander yang melapor LHKPN pada Februari 2019 itu memiliki harta berasal dari harta bergerak dan tidak bergerak.
Harta bergerak Alexander mencapai Rp 414.500.000. Sedangkan harta tak bergerak Alexander yakni dua bidang tanah dan bangunan di kawasan Tangerang senilai Rp 3.044.036.000.
Adapun, harta bergerak Alex senilai Rp 172.550.000. Kemudian, surat berharga senilai Rp 540.397.576, kas dan setara kas senilai Rp 796.661.711. Alexander juga memiliki hutang sebesar Rp 1.000.000.000.
2. Firli Bahuri :
Firli tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp 18.226.424.386. Firli yang terakhir melaporkan LHKPN pada Maret 2019 ini mempunyai harta harta bergerak dan tidak bergerak.
Total harta bergerak mantan Deputi Penindakan KPK ini sebanyak Rp 632.500.000 dan harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunannya senilai Rp 10.443.500.000. Firli juga tercatat memiliki harta lain berupa kas dan setara kas senilai Rp 7.150.424.386.
3. I Nyoman Wara:
I Nyoman tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 1.674.916.713. Kekayaan yang dilaporkan Auditor Utama Investigasi BPK pada Maret 2019 itu terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak.
Harta bergerak I Nyoman senilai Rp 277.000.000 dan harta tak bergeraknya Rp 884.700.000. Dia juga memiliki harta bergerak lain sekitar Rp 72.000.000 serta kas dan setara kas Rp 751.216.713. Hutang I Nyoman sebanyak Rp 310.000.000.
4. Johanis Tanak:
Johanis tercatat memiliki harta senilai Rp 8.340.407.121. Kekayaan yang dilaporkan Direktur Tata Usaha Negara Kejagung pada Juni 2019 itu meliputi harta bergerak dan tidak bergerak.
Harta bergerak Johanis senilai Rp 297.000.000 dan harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunannya senilai Rp 4.574.648.000. Johanis juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp 32.300.000 serta kas dan setara kas bernilai Rp 3.436.459.121.
5. Lili Pintauli:
Lili tercatat memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 70.532.899. Kekayaan Wakil Pimpinan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Maret 2018 ini memiliki harga bergerak dan tidak bergerak.
Harta bergerak Lili senilai Rp 6.000.000 dan harta tidak bergeraknya seharga Rp 331.231.000. Lili juga memiliki harta lain berupa kas dan setara kas bernilai Rp 2.301.899. Kemudian, Lili mempunyai hutang sebesar Rp 269.000.000.
6. Nawawi Pomolangi:
Nawawi tercatat memiliki harta sebanyak Rp 1.893.800.000. Kekayaan yang dilaporkan Hakim Pengadilan Tinggi Denpasar pada Maret 2019 itu terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak.
Harta bergerak Nawawi mencapai Rp 300.000.000 dan harta tidak bergeraknya sebanyak Rp 1.250.000.000. Dia memiliki harta bergerak lain senilai Rp 28.800.000, kas dan setara kas Rp 303.000.000, serta harta lain bernilai Rp 12.000.000.
7. Nurul Ghufron:
Ghufron tercatat memiliki harta senilai Rp 1.832.777.249. Kekayaan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember pada April 2018 itu terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak.
Harta bergerak Ghufron berharga Rp 161.000.000 dan harta tidak bergeraknya senilai Rp 1.165.000.000. Ghufron memiliki harta bergerak lain senilai Rp 127.977.500 serta kas dan setara kas Rp 629.799.749. Hutang Ghufron mencapai Rp 251.000.000.
8. Roby Arya Brata:
Roby tercatat memiliki harta sebanyak Rp 1.832.604.592. Kekayaan Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet pada April 2019 itu terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak.
Harta bergerak Roby senilai Rp 50.000.000 dan harta tidak bergeraknya mencapai Rp 520.680.000. Roby juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp 5.800.000 serta kas dan setara kas senilai Rp 1.256.124.592.
9. Sigit Danang Joyo:
Sigit tercatat memiliki kekayaan sebanyak Rp 2.968.792.000. Kekayaan Kepala Subdirektorat Bantuan Hukum Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Uang pada Maret 2019 itu terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak.
Harta bergerak Sigit bernilai Rp 301.500.000 dan harta tidak bergeraknya mencapai Rp 1.440.792.000. Sigit diketahui memiliki harta bergerak lain senilai Rp 225.000.000 serta kas dan setara kas dengan nilai Rp 1.001.500.000.(rm)