Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sekaligus Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji. Foto: Istimewa
Kumbanews.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk sarapan cukup dengan dua butir telur rebus. Anjuran ini disampaikan melalui unggahan video singkat di akun Instagram pribadinya, @budigsadikin.
Budi menyebut telur rebus lebih sehat dibanding pilihan sarapan lain seperti sereal, nasi uduk, atau lontong sayur. Menurutnya, konsumsi telur dapat membantu mencegah lonjakan gula darah secara mendadak.
“Untuk mencegah agar gula darah tidak naik mendadak (glucose spike), kita wajib konsumsi sesuatu yang tidak manis. Kalau saya sih saraninnya, telur rebus,” ujar Budi.
Respons BKKBN
Terkait hal itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sekaligus Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji, menilai telur memang makanan sehat.
“Alhamdulillah, itu makanan sehat, saya kira bagus. Tapi untuk lebih jelasnya maksud dan tujuannya boleh ditanya ke Pak Menkes,” kata Wihaji, Senin (22/9/2025).
Ia menambahkan, BKKBN sendiri memiliki program pemberian dua butir telur per hari bagi balita sebagai upaya mencegah stunting. Salah satunya lewat gerakan One Day One Endog.
“Intinya, makan makanan berprotein itu penting,” ujarnya.
Pandangan Ahli Gizi FKUI
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Ari Fahrial Syam, menilai pernyataan Menkes tidak tepat jika disampaikan dalam kapasitas sebagai pejabat publik.
Menurutnya, dua telur rebus saja tidak cukup untuk memenuhi konsep diet seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan mineral.
“Sereal, nasi uduk, dan lontong sayur dengan telur masih ideal sebagai sarapan pagi, asal jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan,” jelas Ari.
Ia menegaskan, konsumsi hanya dua butir telur tidak mencukupi kebutuhan gizi, terutama bagi pekerja, pelajar, maupun remaja dengan aktivitas tinggi. Asupan tambahan berupa karbohidrat, buah, dan sayur tetap diperlukan.
Khusus untuk Penderita Kolesterol
Ari juga mengingatkan bahwa konsumsi telur tidak berlaku untuk semua orang. Bagi penderita kolesterol tinggi, disarankan untuk menghindari kuning telur.
Meski begitu, ia menekankan bahwa makan dua telur rebus tetap lebih baik daripada tidak sarapan sama sekali.
“Kalau bicara gizi seimbang, jelas hanya dua telur saja tidak cukup. Tapi daripada tidak sarapan, dua telur lebih baik,” tegasnya. (**)