Hikayat Lia Eden Tetap Yakin Dibimbing Jibril hingga Akhir Hayat

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Lia Aminuddin alias Lia Eden meninggal dunia. Hingga akhir hayatnya, perempuan yang pernah dihukum terkait kasus penodaan agama itu, disebut terus memegang teguh keyakinannya.

“Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat (9/4) lalu,” demikian dikutip dari akun Facebook Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk), Minggu (11/4/2021).

Bacaan Lainnya

Komunitas Sejuk telah mengizinkan detikcom untuk mengutip informasi tersebut. Lia Eden dikabarkan meninggal dunia pada Jumat lalu (9/4).

“Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai,” demikian dikutip dari akun Sejuk.

Pada pukul 14.30 WIB, detikcom kembali menyambangi akun Facebook Sejuk tersebut. Namun postingan yang mengabarkan meninggalnya Lia Eden tidak lagi ada.

Akun tersebut hanya membagikan unggahan orang lain yang menyampaikan kabar meninggalnya Lia Eden. Dalam kolom komentar, Sejuk menjawab pertanyaan warganet yang mempertanyakan perihal penghapusan unggahan mengenai Lia Eden.

“Nanti setelah hari Senin, setelah masa berkabung selesai selesai, kawan-kawan Eden akan publikasi juga,” demikian jawab Sejuk dalam kolom komentar.

Lia Eden pernah menggegerkan Indonesia pada 2005 lalu. Kala itu, dia mengaku memperoleh wahyu dari Jibril. Dia pun mendapatkan sejumlah pengikut lewat Takhta Suci Kerajaan Tuhan.

Namun MUI menilai ajaran Lia Eden sebagai ajaran sesat. Lia Eden juga ditangkap atas tuduhan penodaan agama. Yang terakhir dia pernah dihukum selama 2,5 tahun penjara dan bebas pada 15 April 2011.

Saat bebas, Lia Eden mengaku tidak kapok dipenjara. Lia menyatakan akan terus menyiarkan keyakinannya dengan mendamaikan semua agama.

“Ah nggak. Saya tidak kapok. Saya akan kembali dengan tugas mulia saya. Saya tidak takut. Ini urusan Tuhan harus dilakukan. Amanat Allah harus dilakukan,” kata Lia Eden saat menghirup udara bebas di LP Perempuan Tangerang, Jumat (15/4/2011).

“Kan hukum di Indonesia tidak boleh mengajarkan seperti itu?” tanya wartawan.

“Nah itu dia. Di Indonesia harus ada keadilan untuk keyakinan. Apalagi tugas saya mendamaikan seluruh agama. Kami diamanatkan untuk mendamaikan agama. Saya tidak ini tidak pernah berbuat kejahatan. Saya menjalani 4,5 tahun penjara bukan karena melakukan kejahatan loh,” jawab Lia Eden.(dt)

Pos terkait