Kumbanews.com – Sejak kemarin aksi penolakan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja terus bergejolak. Sejak siang hari, sore ini massa yang berasal dari kalangan mahasiswa pun bertambah.
Mahasiswa yang berasal dari Cipayung Plus Bogor datang ke mulut Istana Kepresidenan Bogor. Alhasil situasi pun semakin panas antara massa dengan aparat yang berjaga.
Sempat adu mulut antara koordinator lapangan dari beberapa organisasi mahasiswa di Bogor dengan aparatur keamanan, karena tidak diizinkan maju ke depan untuk menyuarakan aspirasi tepat depan istana.
Hendri, salah seorang aparat kepolisian mengatakan bahwa tidak mengizinkan para aksi demo untuk menggelar aksi tepat depan pintu Istana Bogor apalagi masuk kedalam Istana.
“Istana Bogor dilindungi undang-undang, tidak diperbolehkan aksi di depan pintu, apalagi sampai masuk,” ucapnya.
Para koordinator massa pun tak ingin kalah, mereka pun membela diri lantaran apa yang dilakukan dijaga undang-undang untuk bebas menyampaikan aspirasi.
“Kita juga dijaga oleh undang-undang untuk kebebasan berpendapat dimana pun,” ujar salah satu korlap aksi.
Akhir dari perdebatan, para korlap aksi memutuskan untuk tidak melewati border yang Polisi dan TNI jaga.
Aksi terus berjalan meskipun hujan besar diiringi suara sahutan antara gemuruh guntur dengan suara ‘revolusi’ l, yang diteriaki para mahasiswa dan disertai kobaran api dari ban yang dibakar membuat masa aksi semakin panas .(*)