Kumbanews.com – Sebuah iklan dari Gereja Nasional Islandia untuk menyambut anak-anak ke Sekolah Minggu telah menimbulkan kontroversi. Musababnya, iklan itu menampilkan gambar Yesus Kristus berpayudara besar, memakai riasan dan menari di bawah pelangi.
Direktur komunikasi Gereja Pétur Georg Markan menjelaskan bahwa ini adalah cara merayakan keberagaman. Dia mengatakan gereja percaya itu “positif dan alami” bagi Yesus untuk menarik orang-orang dalam segala bentuk yang mungkin. Dia menekankan bahwa gereja berusaha merangkul masyarakat sebagaimana adanya.
“Kami memiliki semua jenis orang dan kami perlu melatih diri kami untuk berbicara tentang Yesus sebagai ‘segala macam’ dalam konteks ini. Terutama karena sangat penting bahwa setiap orang melihat diri mereka sendiri di dalam Yesus dan bahwa kita tidak terlalu buntu. Itu pesan yang penting,” kata Mark kepada surat kabar online Vísiryang dilansir Rabu (16/9/2020).
“Setiap orang memiliki cara mereka sendiri untuk menafsirkan gambar ini,” kata Guðrún Karls-og Helgudóttir, pendeta gereja Grafarvogskirkja, kepada surat kabar Morgunblaðið.
“Beberapa orang menafsirkannya sebagai trans-Yesus, yang lain menafsirkannya sebagai wanita. Beberapa orang melihat Maria dengan janggut, dan yang lain melihat orang yang genderqueer. Pandangan di dalam gereja sama beragamnya dengan di tempat lain,” kata dia menyimpulkan keberagaraman.
Gambar tersebut muncul di halaman Facebook Gereja Nasional dan memicu reaksi polarisasi, mulai dari “luar biasa”, “hambar” hingga “sangat bodoh”. Sementara beberapa orang memujinya sebagai langkah penting menuju inklusi, di mana banyak dari mereka menyatakan itu adalah penghinaan terhadap Yesus dan mengakui perilaku seperti itu adalah alasan mereka meninggalkan Gereja Nasional untuk bergabung dengan jemaat Kristen lainnya.
Meski iklan itu telah dihapus, namun gambar Yesus yang berpayudara itu akan menghiasi bus di Ibu Kota Islandia, Reykjavik, setidaknya selama dua minggu lagi.
Majelis tahunan Gereja Nasional menyesal bahwa gambar Yesus dalam iklan Sekolah Minggu telah menyakiti orang-orang. “Tujuannya adalah untuk menekankan perbedaan, bukan untuk menyakiti orang atau mengejutkan mereka,” katanya.
Markan, bagaimanapun, menekankan bahwa majelis tidak meminta maaf dan berpegang pada komitmennya terhadap keragaman. Dia menjelaskan bahwa lebih banyak gambar Yesus oleh artis yang sama akan digunakan dalam kampanye iklan.
“Sebentar lagi, kami akan memperkenalkan lebih banyak personifikasi di mana, misalnya, Anda akan melihat Yesus memberikan kontribusi pada masalah lingkungan,” ujarnya.
Biaya kampanye iklan sejauh ini sebesar ISK2 juta (USD15.000), kontribusi utama datang dari kantor uskup dan paroki di wilayah ibu kota.
Gereja Nasional dipimpin oleh Agnes Sigurðardóttir, sosok Ibu Negara yang terpilih sebagai Uskup Islandia pada tahun 2012.
Seperti sesama gereja Lutheran Eropa Utara di Swedia, Denmark dan Norwegia, Gereja Islandia dikenal liberal dalam masalah sosial, dengan mengizinkan penahbisan wanita dan memberkati pernikahan sesama jenis. []