Imbas Kenaikan BBM, Tarif Pete-pete Maros Akan Naik

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perhubungan dan Pertanahan (PUTRPP) Kabupaten Maros tengah melakukan kajian bersama pemerintah provinsi terkait tarif angkutan umum atau pete-pete.

Kabid Perhubungan Dinas PUTRPP Maros Muhammad Darwis mengatakan tarif pete-pete diusulkan naik sekitar 10-15 persen menyusul naiknya harga BBM.

Bacaan Lainnya

Dia memastikan tarif baru akan keluar pekan depan.

“Semoga minggu depan tarif resminya sudah keluar,” katanya, Jumat (9/9/2022).

Saat ini Dinas PUTRPP Maros masih mengkaji kenaikan tarif sesuai peraturan pemerintah no 2 tahun 2022 mengenai angkutan moda transportasi.

Ia mengatakan tarif baru ini akan mempertimbangkan jarak trayek dan harga BBM.

“Penentuan tarif angkutan umum akan disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat,” bebernya.

Ia berjanji penetapan tarif ini tidak akan memberatkan masyarakat.

“Keputusan kenaikan tarif ini sudah dipertimbangkan antara kemampuan masyarakat dan peluang usaha bagi pelaku angkutan umum,” jelasnya.

Ia pun mengakui saat ini kenaikan tarif sepihak telah diberlakukan oleh para sopir untuk menyesuaikan harga BBM.

Tarif baru angkutan umum atau pete-pete di Maros keluar pekan depan.

“Kenaikan tarif angkutan terpaksa mereka lakukan untuk menyesuaikan kenaikan BBM, tapi setelah ada tarif resmi yang keluar akan kita minta mereka untuk menyesuaikan kembali,” jelasnya.

Pihaknya juga telah menerima usulan tarif dari perwakilan sopir pete-pete.

“Namun kami menilai itu masih cukup tinggi dan kita sementara masih mengkaji,” tutupnya.

Diketahui setelah harga BBM naik, spor menaikkan tarif angkutan umum secara sepihak.

Sopir pete-pete Rahim menyebut tak ada pilihan lain. “Tarif angkutan ke Camba sekarang Rp 30 ribu, sebelumnya Rp 25 ribu. Terpaksa dinaikkan karena BBM naik,” katanya.

Sopir lainnya Ismail mengaku biaya operasionalnya naik 50 persen sejak BBM berubah harga.

“Dulu beli minimal Rp 100 ribu sudah cukup pulang balik. Sekarang Rp 150 ribu. Tidak sebanding dengan pemasukan,” bebernya.

Rahim dan Ismail mengaku kenaikan tarif itu membuat penumpang semakin berkurang.

“Selama ada perubahan (harga) BBM, kita lihat sendiri keadaan di terminal. Kami tidak setuju kenaikan BBM,” timpalnya.(*)

Pos terkait