Ilustrasi
Kumbanews.com – Saat ini usia Lenny Tristia menginjak 46 tahun. Bayangan mengenai masa tuanya saat lanjut usia (lansia) belum terpikirkan. Hanya saja sejumlah rencana udah mulai dipersiapkan. Salah satunya mengenai keuangannya.
Lenny sudah mulai menabung untuk mewujudkan impiannya untuk mempunyai kontrakan di Kota Jakarta. Kata dia, kontrakan itu nantinya untuk membantu perekonomiannya saat sudah lansia. Sebab, ibu anak satu itu berprinsip tidak ingin merepotkan putri kelak.
Sedangkan data dari Kementrian PPN/Bappenas memprediksikan jumlah lansia pada 2045 berjumlah sekitar 61,4 juta jiwa atau sekitar 20-25 persen dari total penduduk. Atau satu dari lima penduduk Indonesia merupakan lansia.
Tantangan Indonesia Hadapi Fenomena Penuaan Penduduk
Fenomena penuaan penduduk bukanlah yang baru. Terdapat beberapa negara di dunia yang sudah menghadapinya dengan menerapkan beberapa kebijakan yang diberikan. Misalnya Jerman, Jepang, hingga beberapa negara lainnya.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional, Marya Yenita Sitohang, menyatakan bahwa fenomena penuaan penduduk berdampak pada suatu negara. Mulai dari aspek kesehatan, keuangan hingga kebutuhan lainnya yang perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak. Seperti halnya dari pemerintah sampai keluarga.
“Ageing population atau penuaan penduduk merupakan fenomena yang terjadi saat proporsi penduduk lanjut usia (lansia) cukup tinggi, hingga melebihi 20 persen. Sebagai dampak dari penurunan angka kelahiran dan meningkatnya angka harapan hidup, penuaan penduduk telah terjadi lebih dulu di negara-negara maju,” kata Marya kepada Liputan6.com.
Menurut dia, Indonesia perlu belajar dari sejumlah negara yang terlebih dulu mengalami fenomena penuaan penduduk. Marya menyatakan penduduk lansia identik dengan berbagai masalah kesehatan mulai dari penurunan fungsi penglihatan, pendengaran, pergerakan, dan sebagainya.
Selain itu, Indonesia juga masih menghadapi berbagai penyakit menular, gizi buruk, dan penyakit tidak menular yang seringkali dijumpai pada lansia. Hal tersebut pada akhirnya akan membatasi aktivitas dan produktivitas para lansia. Bahkan, nantinya kondisi itu juga meningkatkan kebutuhannya terkait pelayanan kesehatan.
Karena itu dia, meminta agar pemerintah perlu melakukan sejumlah penguatan dalam menghadapi fenomena tersebut. Yakni dalam hal kesehatan yang mencakup sumber daya sampai kemampuan pelayanan fasilitas kesehatan. Sebab, pelayanan tersebut tidak hanya untuk lansia, tetapi semua masyarakat.
“Pemerintah juga harus memikirkan sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. Penuaan penduduk identik dengan peningkatan pembiayaan kesehatan karena naiknya penggunaan pelayanan serta teknologi kesehatan,” ucap dia.
Dorongan Hidup Sehat
Sementara itu dia juga meminta agar masyarakat usia produktif saat ini mulai melakukan perilaku hidup sehat. Dimulai dari olahraga secara teratur, pemenuhan gizi yang cukup, manajemen stress yang baik, hingga pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk membantu persiapan kesehatan fisik dan mental ketika berusia lanjut.
Marya menyebut, tantangan terbesar bagi negara yang mengalami penuaan penduduk adalah mengembangkan sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang seimbang dan berkelanjutan. Yaitu tanpa menitikberatkan pada subsidi negara atau masyarakat yang membayar saat menerima pelayanan kesehatan.
“Sejauh ini dari hasil penelitian yang pernah kita lakukan di pusat penelitian kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional, negara sudah memiliki beberap kebijakan yang mendukung lansia di masa depan. Salah satunya jaminan lansia yang dimiliki oleh BPJS ketenagakerjaan serta asuransi kesehatan dan BPJS kesehatan,” ujarnya.
sebenarnya secara ekonomi kalau mau dianggap sebagai peluang bisa. Jadi, ada beberapa kegiatan ekonomi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Namun, nanti di saat terjadi penuaan penduduk bisa dimanfaatkan semua pihak,” Marya menandaskan.
Lansia Berpendidikan Rendah
Sementara itu, lanjut Hasto, saat memasuki tahun 2035 setidaknya 100 penduduk produktif akan menanggung mendekati 50 penduduk tidak produktif. Atau pada tahun 2035 sampai Indonesia Emas 2045 para usia produktif akan kebanjiran lansia yang belum tangguh secara tabungan dan berpendidikan rendah.
“Dan lansia yang membanjiri nanti itu mayoritas orang yang tidak cukup ekonominya dan mereka yang pendidikan rendah harus diantisipasi dari sekarang,” ujar Hasto.
Karena itu, Hasto meminta agar setiap daerah dapat meningkatkan program-program yang dapat menjaga kondisi kesehatan lansia dan meningkatkan angka harapan hidup.
“Jadi pemerintah daerah setempat harus betul-betul mengalokasikan jumlah anggaran untuk membina keluarga lansia. Dan pemerintah daerah udah beririsan dengan program kemiskinan ektrem banyak lansia dan janda-janda tua ini banyak bagian dari kemiskinan ektrem,” Hasto menjelaskan.
Juta/Anak buat Keluarga yang Rela Pindah dari Tokyo
Jepang merupakan salah satu negara yang mengalami penuaan penduduk. Pemerintah Jepang bahkan menawarkan uang sebesar 1 juta Yen atau sekutar Rp117 juta per anak untuk keluarga yang mau pindah dari Tokyo. Hal tersebut sebagai upaya untuk mengatasi membeludaknya populasi di daerah tersebut.
Dikutip dari The Guardian, sebenarnya populasi di Tokyo sempat mengalami penurunan di tahun lalu. Namun, pemerintah Jepang meyakini bahwa penyusutan populasi dapat terjadi jika adanya dorongan warga kota untuk memulai kehidupan baru di daerah lain, khususnya daerah yang populasi lansia-nya lebih tinggi.
Daerah pegunungan di Tokyo dan sekitarnya juga dapat menjadi tujuan jika syarat juga terpenuhi. Rencananya insentif tersebut diberlakukan pada April mendatang yang sebelumnya besarannya hanya 300.000 yen, tapi kemudian dinaikkan lebih dari tiga kali lipat.
Insentif yang ditawarkan kepada warga yang tinggal di antara 23 distrik yang berada di Tokyo.Termasuk juga warga yang menetap di kawasan metropolitan inti di prefektur sabuk komuter di Saitama, Chiba, dan Kanagawa.
Sejumlah syarat juga harus terpenuhi seperti halnya warga harus tinggal di rumah baru mereka minimal selama lima tahun dan salah satu anggota rumah tangga harus bekerja atau berencana untuk membuka usaha baru. Kemudian mereka yang pindah sebelum lima tahun berlalu harus mengembalikan insentif tersebut secara tunai.
Untuk calon penerima insentif juga harus memenuhi satu dari tiga kriteria yang ada. Yaitu bekerja di perusahaan kecil atau menengah di daerah tempat mereka pindah, melanjutkan pekerjaan lama mereka melalui kerja jarak jauh, atau memulai bisnis di daerah baru mereka.
Lingkungan untuk Tinggal Lansia
Sementara itu, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Marya Yenita Sitohang, meminta agar pemerintah Indonesia dapat belajar dari sejumlah negara untuk mengantisipasi fenomena penuaan penduduk. Misalnya untuk lingkungan tempat tinggal para lansia yang mencakup lingkungan fisik dan sosial.
Kata dia, beberapa negara seperti Inggris, Prancis, Singapura, dan Cina memberikan beberapa pilihan tempat tinggal untuk lansia selain bersama keluarga besarnya. Termasuk pelayanan untuk lansia hingga bantuan secara finansial.
“Lansia selalu memiliki pilihan untuk tinggal bersama keluarganya di dalam masyarakat, atau tinggal di sebuah institusi dengan fasilitas yang dibutuhkan lansia,” kata Marya.
Source: Liputan6.com