Kumbanews.com – Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin, ikut angkat bicara mengenai penjarahan sejumlah toko di Palu.
Dia pun menceritakan pengalamannya saat mengunjungi Kota Palu dan Donggala, yang baru saja ditimpa musibah gempa beberapa waktu lalu. Saat melihat kondisi lapangan, banyak masyarakat setempat yang masih kesulitan untuk mencari konsumsi.
“Yang menjadi persoalan juga tentu makanan, karena toko-toko tutup semua. Sehingga apapun, siapapun, kalau kondisi lapar pasti cari sumbernya,” ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2018.
Oleh karenanya, pemerintah pada saat itu mempersilakan warga untuk melakukan penjarahan demi mengatasi stok kebutuhan konsumsi yang terbatas.
“Kemarin ketika pak Menteri (Basuki) di sana, dia sempat melihat ada satu toko yang dijaga polisi. Pak Menteri bilang, buka saja, saya yang bayar. Jadi masyarakat banyak yang masuk,” tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan, pemerintah memperbolehkan masyarakat Palu untuk mengambil makanan dan barang di minimarket. Nantinya, barang-barang yang diambil warga tersebut akan langsung dibayar oleh pemerintah.
“Daripada penjarahan liar, lebih baik kita buka saja minimarket itu untuk diambil barangnya. Nanti barangnya diganti dengan uang,” kata Wiranto.