lustrasi/RMOL
Kumbanews.com – Sejumlah negara terpaksa bergantung pada bantuan Dana Moneter Internasional (IMF) di tengah gelombang krisis global.
IMF kembali merilis laporan terbarunya yang merinci jumlah utang yang masih harus dibayar oleh negara-negara anggotanya.
Dalam laporan IMF terbaru yang diterbitkan baru-baru ini, catatan utang tertinggi ke lembaga keuangan global itu masih didominasi oleh negara-negara yang sama.
Argentina tetap menjadi negara dengan utang terbesar kepada IMF, dengan jumlah mencapai lebih dari 40,26 miliar SDR
Negara yang meminjam pada IMF tercatat menggunakan mata uang Special Drawing Rights (SDR) atau dalam bahasa Indonesia disebut Hak Penarikan Khusus. Ini adalah aset cadangan internasional yang diciptakan secara khusus oleh IMF.
Untuk satu SDR ke Dolar AS mencapai 1,357340 per 23 April 2025.
IMF menggunakan SDR atau Special Drawing Rights yang merupakan akun internasional, instrumen keuangan yang dapat digunakan untuk transaksi keuangan negara-negara anggotanya.
Nilai SDR sendiri sendiri merupakan gabungan dari lima mata uang, yakni Dolar AS, Euro, Yuan, Yen, dan Pound Sterling. Dolar AS, seperti biasa, menjadi yang paling besar bobotnya, disusul Euro dan Yuan.
Argentina telah berkali-kali mengandalkan bantuan IMF sejak dekade 1980-an untuk mengatasi krisis utang, inflasi tinggi, dan ketidakstabilan ekonomi negara Amerika Selatan ini.
Ukraina menempati posisi kedua dengan utang sebesar 10,74 miliar SDR, menyusul konflik yang masih berlangsung dan kebutuhan akan stabilitas fiskal.
Mesir menyusul di peringkat ketiga dengan utang sebesar 8,06 miliar SDR setelah menerima beberapa gelombang pinjaman IMF guna menopang cadangan devisa dan membiayai reformasi sektor energi dan pangan.
Pakistan berada di urutan selanjutnya dengan utang sebesar 6,86 miliar SDR dan Ekuador sebesar 6,37 miliar SDR.
Berikutnya adalah; Kenya dan Angola, masing-masing sebesar 3,02 miliar SDR dan 2,83 miliar SDR.
Lalu ada Cote d’Ivoire (Ivory Coast) atau Pantai Gading yang memiliki utang sebesar 2,62 miliar SDR. Ghana sebesar 2,44 miliar SDR.
Satu negara baru yang masuk ke dalam daftar sepuluh besar utang IMF adalah Bangladesh. Negara di kawasan Asia Selatan ini tercatat memiliki utang ke IMF sebesar 1,98 miliar SDR.
Sejak didirikan pasca Perang Dunia II, IMF telah menjadi mitra utama banyak negara dalam menghadapi tantangan ekonomi. Ketika negara-negara menghadapi defisit anggaran, inflasi tinggi, atau depresiasi mata uang. IMF hadir memberikan bantuan teknis dan keuangan sesuai syarat dan ketentuan yang telah disepakati.
Sumber: RMOL