AKHIR dari kalimat pembaca berita televisi yang cantik atau gagah, akan menyebutkan “Iwan Taruna” melaporkan dari Makassar tahun 2003-2010, ada juga nama Husain Abdullah yang tak lagi aktif setelah menjadi Juru Bicara (Jubir) Wakil Presiden RI. Era itu memang telah berakhir, seiring usia juga trend berita-berita heboh dari tanah air mulai surut. Siapakah Iwan Taruna, apakah dia seorang alumnus sekolah militer atau kepolisian, sehingga ada kata Taruna di belakang namanya?. Hanya Iwan yang tahu.
Iwan Taruna, dan sejumlah jurnalis tivi Makassar akhirnya menasional, bahkan seorang kawan di Jawa menamai anaknya Iwan Taruna, juga saat melatih jurnalistik di salah satu kabupaten di Luwu Raya, pesertanya yang berusia remaja, juga bernama Iwan Taruna. Saya tidak yakin apakah itu dipengaruhi nama besar Iwan. Tahun 2008, seorang remaja tanggung asal Palanro, Kabupaten Barru, tersesat di terminal dibawa menumpang mobil Panther Parepare, tujuannya ke Makassar, ingin bertemu Iwan Taruna. Supir menurunkannya di Panakkukang, karena kabar orang-orang di terminal Daya, Iwan Taruna sering ngopi di Phoenam.
Remaja itu akhirnya bertemu Iwan Taruna, dan dititip Bang Iwan kepada saya, menjadi anak angkat dari 2007-2010, sekarang menjadi wartawan di Barru, setelah lama bekerja di Parepare Pos. Sejak bertemu Iwan, namanya Irfan Arifin diganti menjadi Irfan Taruna. Cukup lama nama itu digunakan, entah kapan berganti setelah tidak lagi tinggal bersama saya, selepas mengelola Mingguan Koran Tribun Sulbar, di Kota Mamuju. Kisah tren nama wartawan yang populer juga dialami Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, dan Rosihan Anwar.
Fenomena “Iwan Taruna melaporkan dari Makassar” juga berakhir menyusul bertumbuhnya reporter televisi baru. Sejumlah stranger tivi, yang bergerak aktif dari pagi hingga pagi, membuat booming berita tivi merambah layar kaca, bahkan ada stasiun yang melabel diri sebagai tivi berita, disamping ada juga tivi pemilu dan sebagainya. Wartawan tivi memang memiliki keunggulan lebih karena secara psikologis dipengaruhi visual dan audio yang mendukung. Laporan dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), atau lokasi peristiwa terkadang membuat saya harus mengarahkan mata ke layar tivi tanpa berkedip.
Sewaktu menjadi adik saya di kampus dulu, saya tak pernah berfikir dia akan populer, juga membuat saya ‘ngefans’ kepadanya, tetapi apa mau dikata, media telah menyulapnya menjadi seperti itu. Sekira 2 tahun lalu Iwan Taruna, menelpon saya meminta saya tampil di tivi yang dipimpinnya. Saya dibuat keringat dingin’ menghadapi kamera studio, tetapi Iwan Taruna, memberikan semangat dan akhirnya shooting selesai. Saya bangga Iwan Taruna telah menjadi pimpinan salah satu stasiun tivi ternama. Demikian laporan saya Zulkarnain Hamson, dari dinding Facebook. 😂
Sudiang, 9 Januari 2022
Zulkarnain Hamson