Prof. Muzakkir, Wakil Ketua lll Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Koni Sulsel.
Kumbanews.com – Prof Muzakkir, Wakil Ketua lll Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Koni Sulsel, angkat bicara terkait atlet bola voli asal Luwu Utara, Azri Dian Saputri. Kamis, 3 September 2021.
Di depan awak media Prof Muzakkir, mengaku tahu persoalan yang dialami atlet bola voli pantai asal Luwu Utara Azri Dian Saputri melalui media online yang dikirim Kadispora Sulsel kepadanya. Setelah membaca isi berita tersebut Prof Muzakkir kemudian memforward lagi ke Sekum PBVSI Sulsel. Dan setelahnya Sekum PBVSI Sulsel ingin mengklarifikasi berita tersebut namun, dirinya (Prof Muzakkir) dengan tegas menolak klarifikasi secara lisan, ia menginginkan lewat tulisan.
” Saya forward berita itu ke Sekum PBVSI Provinsi Sulsel dan ia ingin mengklarifikasi secara lisan. Namun, saya tolak dengan tegas. Saya mau klarifikasi secara tertulis .” Tegas Prof Muzakkir, dihadapan media sore tadi, Kamis,, 3 September 2021.
Lanjut, Prof Muzakkir mengaku jika surat pernyataan klarifikasi yang dibuat PBVSI Sulawesi Selatan, kemudian di tembuskan ke PBVSI Luwu Utara pada tanggal 10, Januari 2021. Termasuk ke Dispora Sulsel, dimana mereka mengetahui persoalan pergantian atlet bola voli pantai asal Luwu Utara Azri Dian Saputri. Sebab menurut Prof Muzakkir laporannya ada di Dispora Sulsel.
Sebelumnya Azri Dian Saputri membeberkan kepada wartawan beberapa waktu lalu terkait dirinya saat latihan Tri Out di PPLP. Dimana Puput mengaku tidak puas karena latihan dilakukan di lapangan yang menurut Puput tidak memenuhi standar lapangan bola voli pantai karena, mereka menggunakan sepatu yang semestinya tidak boleh memakai sepatu.
“Kondisi lapangan lebih banyak batu kerikil dari pada pasirnya dan ini sempat dikomentari oleh mantan pelatih Volly Pantai PON Sulsel, sehingga Puput berpendapat persiapan latihan ini tidak maksimal apalagi lawan yang di hadapi bukan lawan yang ringan, ucap Puput beberapa waktu lalu.
Terkait pengakuan Puput, Prof Muzakkir bilang dirinya tidak bisa menjelaskan masalah tersebut.
“Saya tidak bisa menjelaskan kalau masalah teknisinya yang berhak menjawab Komisi PBVSI Sulsel atau Bimpresnya. Untuk mekanismenya atlet yang lolos Prapon itu tidak semua lolos ke PON, yang lolos masuk itu adalah rangking 6 perorangan dan rangking 4 per regu di luar itu tidak masuk. Ini berdasarkan regulasi ada hasil rapat anggota Koni dan semua sudah terealisasi dengan baik dan semua kabupaten.”Ucap Prof. Muzakkir, kepada kumbanews.com.
Kemudian terkait hak dari Azri Dian Saputri atau Puput yang mengaku tidak mendapatkan haknya di Koni. Menurut Prof Muzakkir karena ia (Puput) belum terdaftar namanya di Koni Sulsel tetapi, dan ia menjadi asisten pelatih di luar dari Koni. Dan juga by cabornya tidak lolos.
Melihat dari riwayat prestasi yang di miliki Azri Dian Saputri atau Puput, itu bisa dipertimbangkan dan diberikan kebijakan. Tergantung pembinaan di Cabor (cabang olahraga) kalau dia sudah masuk Koni pasti sudah ada rekaman data. Tentunya kami bisa pertanggung jawabkan sesuai dengan hasil tesnya. Contohnya tes kesehatan, tes fisik dan tes fisikologinya.” Jelas Prof. Muzakkir.
Prof. Muzakkir juga menambahkan terkait Ketua KONI Luwu Utara yang tidak mengetahui kalau atlet atas nama Azri Dian Saputri tidak lanjut sebagai atlet bola voli pantai di PON XX 2021 di Papua. Itu pengakuan dirinya kepada wartawan kalau KONI kabupaten Luwu Utara tidak mengetahui tergantung Cabor PBVSI nya menyampaikan atau tidak. Menurut saya seharusnya pengurus PBSVI cabang Luwu Utara itu yang menyampaikan ke KONI luwu Utara. Tambah Prof.Muzakkir.
Sementara itu Sekretaris Umum PBVSI Sulawesi Selatan Hamka, saat di konfirmasi melalui telepon dan pesan whatsApp tapi tidak aktif.
Isi surat klarifikasi PBSVI Provinsi Sulawesi Selatan:
Aslkm pak Prof,
1). Berdasarkan Surat PP. PBVSI No. 02/SKEP/PP-PBVSI/I/2020 tgl. 12 Januari 2020 Prihal Penetapan Peserta PON XX/2020 Cabor Bolavoli Indoor dan Voli Pantai.
Dalam lampiran surat tsb bhw Tim Puteri Sulsel lolos PON dan tdk ada nama disebutkan (Entry by Cabor).
Dalam aturan PBVSI memang diperbolehkan mengganti pemain sampai saat Entry By Name.
Buktinya pd Entry by Name ada beberapa Provinsi telah mengganti atletnya seperti Jatim, Kalteng, Papua Barat dan lainnya krn beralasan akan mengirim Tim yg terbaik saat ini.
2). Pada saat Try Out Tim Voli Pantai Papua dan Tim Bali di Makassar pd tgl. 22 s/ 24 Oktober 2020 di Lap. Voli PPLP Mksr, Tim Voli Pantai Sulsel telah memperlihatkan hasil permainan yg jauh dari yg kita harapkan dgn dikalahkan oleh Tim PON Voli Pantai Papua (1,2,3) dan Tim Puteri Makassar. (hanya 1 kali menang lawan Tim Bone)
3). Dari hasil pertandingan tersebut serta banyaknya masukan dan tanggapan tentang permainan Tim Voli Pantai Puteri Sulsel yg sangat lemah dalam Serangan serta Block, maka Pengprov. PBVSI Sulsel berkoordinasi dgn Dispora Sulsel utk menambah 1 atlet Puteri utk dilaksanakan seleksi ulang, dan ketiga atlet puteri tersebut telah mendapatkan Uang Transport Latihan dari Dispora Sulsel mulai bulan Maret s/d Desember 2020.
4). Dengan dasar poin 1,2,3 dan demi utk membetuk Tim Voli Puteri Sulsel yg tangguh, maka Pengurus PBVSI Sulsel berkoordinasi dgn Pelatih, Kasi Voli Pantai dan Kabid. Binpres utk melaksanakan seleksi ulang. Namun telah disepakati Pengurus PBVSI Sulsel bhw siapapun atlet yg gugur dalam seleksi tsb akan tetap diberangkatkan ke Papua sbg pendukung tim voli pasir Sulsel dgn biaya PBVSI Sulsel.
5). Seleksi Pertama tgl. 13 – 18 Januari 2021 di Lap. Voli Pasir Jauhpandang – Kab. Wajo melalui Surat Pengurus PBVSI Sulsel No. 03/PENGPROV/PBVSI/SS/I/2020 tgl. 10 Januari 2021 prihal Pemanggilan Seleksi Tahap I dan tembusan Surat ke Ketua Umum Pengkab. PBVSI Luwu Utara dan Kota Makassar.
Yang hadir pd seleksi tsb, yaitu :
1. Ir. Hamka (Sekum PBVSI Sulsel)
2. Bachtiar, S.Sos. (Kasi. Voli Pantai PBVSI Sulsel)
3. Hara Azra (Pelatih Pantai FIVB)
4. Safari, S.Pd. (Pelatih Tim PON)
5. Asri Dian Saputri (Atlet)
6. Sri Ratna (Atlet)
7. Widya Rahayu (Atlet)
8. Tim Voli Pantai Bone (Sparing latihan tanding)
Catatan :
a. Mengingat krn pd saat itu Kota Makassar masuk Zona Merah dan adanya pelarangan kegiatan maka Seleksi dilaksankan di Lap. Voli Pasir Jauhpandang – Kab. Wajo krn disana dianggap salah satu desa bebas Covid-19.
b. Kepada atlet telah disampaikan poin 1,2,3,4 dan diberi penjelasan dan pemahaman ttg hal tsb dan mereka bertiga siap menerima keputusan hasil seleksi.
6). Seleksi Kedua tgl. 21 – 28 Februari 2021 di Lap. Voli Pasir Jauhpandang – Kab. Wajo melalui Surat Pengurus PBVSI Sulsel No. 18/PENGPROV/PBVSI/SS/II/2020 tgl. 15 Februari 2021 prihal Pemanggilan Seleksi Tahap II dan tembusan surat ke Ketua Umum Pengkab. PBVSI Lutra dan Kota Makassar.
Yang hadir pd seleksi tsb, yaitu :
1. Safari, S.Pd. (Pelatih)
2. Asri Dian Saputri (Atlet)
3. Sri Ratna (Atlet)
4. Widya Rahayu (Atlet)
5. Tim Voli Pantai Bone (Sparing latihan tanding)
7). Melalui Surat Pengkab. PBVSI Sulsel Nomor : 25/PENGPROV/PBVSI/SS/III/2021 tanggal 4 Maret 2021 Prihal Hasil Seleksi Tahap I dan Tahap II dalam pembentukan Tim PON Defenitif Voli Pantai Sulsel dengan keputusan bahwa yg terpilih masuk Tim Puteri PON Sulsel yaitu :
1. Sri Ratna (Lutra)
2. Widya Rahayu (Makassar)
sedangkan Asri Dian Saputri (Lutra) tetap akan diberangkatkan ke Papua dgn biaya PBVSI Sulsel.
8). Surat Ketua Umum Pengprov. PBVSI Sulawesi Selatan Nomor : SP.28/PENGPROV/PBVSI/SS/III/2021 tanggal 15 Maret 2021 tentang Penunjukan Tim Kontingen Cabang Olahraga Bolavoli Pantai Sulawesi Selatan. (terlampir)
9). Training Center (TC) Tahap Pertama tgl. 15 April s/d 10 Mei 2021 di Lapangan Voli Pasir Jauhpandang Kab. Wajo (Biaya PBVSI Sulsel).
10). Training Center (TC) Tahap Kedua tgl. 14 Juni s/d 23 Agustus 2021 di Lapangan Voli Pasir PPLP Makassar (Biaya PBVSI Sulsel).
11). TC Satgas PON Sulsel (23 Agustus 2021) sampai pemberangkatan Kontongen PON Sulawesi Selatan.
Terima kasih