Jika Invasi ke Ukraina Diganggu, Putin Ancam Tekan Tombol Nuklir

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja mengancam dalam pidatonya bahwa dia memiliki senjata nuklir yang siap sedia dia luncurkan jika ada yang berani menggunakan cara militer untuk menghentikan pengambilalihan Rusia terhadap Ukraina.

Melansir dari The Korea Times, Jumat 25 Februari 2022, ancaman itu diduga bisa kebohongan belaka untuk Rusia memamerkam taringnya namun tidak dipungkiri bahwa ancaman itu menjadi pertimbangan berbagai pihak untuk lebih berhati-hati.

Bacaan Lainnya

“Mengenai urusan militer, bahkan setelah pembubaran Uni Soviet dan kehilangan sebagian besar kemampuannya, Rusia saat ini tetap menjadi salah satu negara nuklir paling kuat. Selain itu memiliki keunggulan tertentu dalam beberapa senjata mutakhir, dalam konteks ini tidak ada keraguan bagi siapa pun bahwa calon agresor akan menghadapi kekalahan dan konsekuensi yang tidak menyenangkan jika menyerang negara kita secara langsung,” kata Putin dalam pidatonya pada hari Kamis, 24 Februari 2022.

Saat berbicara mengenai nuklir, Putin juga memainkan kemungkinan bahwa pertempuran saat ini di Ukraina akan mengarah ke konfrontasi atom antara Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, senjata nuklir tidak lagi digunakan sejak tahun 1945, ketika Presiden Amerika Serikat saat itu, Harry Truman menjatuhkan bom di Jepang dengan keyakinan bahwa itu adalah cara paling pasti untuk mengakhiri Perang Dunia II dengan cepat. Meski demikian sejumlah negara masih memiliki senjata nuklir.

Memang pengeboman Jepang tersebut terbukti mengakhiri Perang Dunia II tetapi merenggut nyawa sekitar 200.000 jiwa sebagian warga sipil di Hiroshima dan Nagasaki. Di seluruh dunia bahkan saat ini banyak yang menganggapnya sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan mempertanyakan apakah tindakan itu layak dilakukan.

Untuk waktu yang singkat setelah perang, Amerika Serikat (AS) memiliki monopoli nuklir. Tetapi beberapa tahun kemudian, Uni Soviet mengumumkan bom nuklirnya sendiri dan kedua belah pihak dari perang dingin terlibat dalam perlombaan senjata untuk membangun dan mengembangkan senjata yang semakin kuat selama beberapa dekade mendatang.

Setelah pidato Putin yang menyinggung soal nuklir, para Pejabat Amerika Serikat (AS) hanya memberikan tanggapan enteng terhadap ancaman tersirat Putin untuk menggunakan senjata nuklir terhadap negara mana pun yang mencoba ikut campur di Ukraina.

 

 

 

 

 

 

 

 

Source: viva

 

 

 

 

 

Pos terkait