Kumbanews.com – Budaya Indonesia adalah budaya penuh kebersamaan, toleransi, kegotongroyongan, bukan saling menghin, memaki, dan saling menjelekkan.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam merespons dinamika masyarakat yang terjadi di media sosial.
“Kita ini sudah banyak yang lupa mengenai itu,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Konsultasi Nasional XIII Tahun 2019 Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, di Hotel Sunan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/9).
Menurut Jokowi, tak sedikit masyarakat yang menggunakan dalih mengkritik. Namun yang terjadi justru tidak bisa membedakan kritik dan menjelekkan.
Ia pun merasa sedih ketika membaca media sosial yang dipenuhi hal tersebut.
“Kok isinya seperti ini, sedih saya kadang-kadang,” tegas Jokowi dilansir Setkab.
Ia memahami jika hal itu juga terjadi di hampir semua negara. Negara, kata Jokowoi, tengah mengalami sebuah goncangan karena keterbukaan yang tidak bisa dihambat, hingga belum adanya peraturan regulasi meski teknologinya sudah masuk.
“Inilah fenomena saat ini yang sekali lagi harus kita respons dengan baik. Kita sadarkan pada lingkungan-lingkungan sehingga kita sadar semuanya kembali lagi betapa pentingnya sebuah kasih dan sayang,” tutur Jokowi.
Selain itu, ia juga sempat menyinggung soal perkembangan teknologi yang tak bisa dibendung. Melalui teknologi yang berkembang pesat, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam bertutur kata, menginformasikan sesuatu yang masih diragukan, hingga menjaga etika dan tata krama.
“Inilah pola interaksi yang harus kita bangun sebaik-baiknya sejak mulai dari keluarga,” tandasnya. (Rm)