Kumbanews.com – Jumlah orang yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Sulawesi Barat Sulbar) kembali bertambah.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati memaparkan, tambahan yang dicatat pihaknya merupakan hasil evakuasi hingga Sabtu (16/1/2021) sore.
Di mana, total korban meninggal yang ada sekarang ini berasal dari dua wilayah dari empat wilayah di Sulbar yang terdampak gempa. Yaitu Majene dan Mamuju. Semantara, korban luka-luka juga terdapat di Mamasa dan Polewari Mandar.
“Dampak dari gempa sendiri, di Majene itu ada 9 orang meninggal dan Mamuju itu 37 meninggal dunia. Sehingga total 46 orang dan yang luka-luka ada 826 orang,” kata Raditya dalam jumpa pers virtual, Sabtu (16/1).
Selain itu, BNPB juga berhasil memetakan populasi penduduk Sulbar yang terdampak dari empat daerah tersebut. Total populasi yang terdampak ada sebanyak 485.232 jiwa.
Rinciannya, di Majene ada sebanyak 59.543 jiwa (30.020 pria dan 29.523 wanita, di Mamasa sebanyak 62.007 jiwa (31.768 pria dan 30.239 wanita), di Mamuju 144.377 jiwa (73.859 pria dan 70.518 wanita), dan di Polewali Mandar = 219.305 jiwa (110.175 pria dan 109.130 wanita).
Lebih lanjut, Raditya menerangkan kondisi terkini di Sulbar. Salah satunya adalah terkait penanganan para pasien yang dirawat di RS terdampak untuk sementara harus dievakuasi di RS Lapangan.
“Di Kabupaten Mamuju 3 RS yang saat ini aktif untuk pelayanan kedaruratan yaitu RS Bhayangkara, RS Regional Prov. Sulawesi Barat, dan RSUD Kab. Mamuju,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk aliran listrik di Majene, Raditya memastikan sebagian wilayah di sana sudah menyala. Termasuk di Mamuju, sebagian wilayahnya juga sudah dapat dialiri listrik, sedangkan setengahnya masih mengalami gangguan.
Untuk layanan pengisian bahan bakar minyak dan gas, Raditya mengatakan itu tidak terdampak.
“Semua lembaga penyalur bahan bakar minyak dan gas, seperti SPBU, LPG dan SPBE, tidak ada yang terkena dampak gempa, sehingga pagi ini dapat beroperasi dan melayani kebutuhan masyarakat dengan normal,” demikian Raditya Djati.(RM)