Kumbanews.com – Lapas IIA Parepare telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Program Psikoedukasi Dalam Meningkatkan Quality Of Live Warga Binaan Pemasyarakatan yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Makassar (UNM) Makassar hari Selasa, 12 Desember 2023.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Lapas IIA Parepare Totok Budiyanto, Amd.IP, SH. Hadir dalam pembukaan kegiatan sosialisasi tersebut :
1. Bahri, S.Sos, M.Si selaku Kepala Seksi MINKAMTIB Lapas IIA Parepare,
2. Muchamad Zaenal Fanani S.Sos.,M.M selaku Kepala Seksi Bimnadik Lapas IIA Parepare,
3. Nur Alim selaku Kasubsi Bimkemaswat,
4. Simung, S.Ag, MM dan Dirga Ayu selaku Staf Pelaksana Bimkemaswat,
5. Emilia Mustaru, S. Psi. MSi selaku dosen BKI IAIN Parepare sekaligus Narasumber,
6. Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) Makassar Prodi Psikologi,
7. Warga binaan pemasyarakatan selaku peserta kegiatan.
Kepala Lapas IIA Parepare dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diberikan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait Quality of life pada warga binaan Lembaga Pemasyarakatan. Kualitas hidup adalah konsep luas yang mencakup banyak komponen dari kesehatan secara keseluruhan dan kesejahteraan misalnya, fisik, psikososial, ekonomi, dan budaya. Kemudian adanya manfaat ketika warga binaan kembali dilingkungan keluarga dan masyarakat, ia dapat menjadi bermanfaat dan berguna bagi kehidupannya dan kehidupan orang lain. Hal ini sejalan dengan tujuan Sistem Pemasyarakatan.
Kepala Lapas IIA Parepare mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Makassar atas kerjasama dan perhatiannya selama ini kepada warga binaan Lapas IIA Parepare. Juga kepada narasumber dan adik-adik mahasiswa UNM Makassar Prodi Psikologi. Harapan kedepannya kegiatan program psikoedukasi dapat dilaksanakan kembali untuk warga binaan pemasyarakatan di Lapas IIA Parepare.
Masuk pada materi, Emilia Mustaru, S. Psi. MSi selaku dosen BKI IAIN Parepare sekaligus narasumber menjelaskan bahwa tujuan psikoedukasi adalah membantu individu atau kelompok mengembangkan kemampuan diri dan dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut, dan mengembangkan keterampilan coping untuk menghadapi tantangan tersebut (Griffith dalam Walsh, 2010).
Menurut World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) kualitas hidup yaitu persepsi individu terhadap kehidupan di masyarakat dalam konteks budaya dan sistem nilai yang ada yang terkait dengan tujuan, harapan, standar dan perhatian.
Beberapa aspek utama pada kualitas hidup yaitu fisik (aktivitas, sakit, tidur dan istirahat), psikologis (perasaan positif, perasaan negatif, harga diri), sosial (hubungan personal, dukungan sosial) dan lingkungan (sumber finansial, kebebasan, keamanan fisik).
Kualitas hidup adalah tingkat dimana individu dapat memaksimalkan keberfungsian fisik, psikis, vokasi dan kehidupan sosialnya (Taylor, 2006). Kualitas hidup adalah konsep luas yang mencakup banyak komponen dari kesehatan secara keseluruhan dan kesejahteraan misalnya, fisik, psikososial, ekonomi, dan budaya (Oliel & Thomas, 2011).
Harapan dari pelaksaaan kegitan psikoedukasi Quality Of Life ini menghasilkan adanya pengetahuan dan keterampilan yang warga binaan dapatkan tentang bagaimana cara meningkatkan kualitas hidup mereka selama berada di Lembaga Pemasyarakatan. Adapun materi kegiatan dilakukan pree test, dilanjutkan dengan sosialisasi, ice breaking, post test, angket, tanya jawab dan penyerahan bingkisan untuk peserta yang hadir.
Seluruh pelaksanaan kegiatan berjalan lancar tertib dan aman serta tetap memperhatikan protokol kesehatan. (Rls).