Kalapas Parepare Komitmen Tingkatkan Pembinaan dan Bimbingan Kepribadian Warga Binaan

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Lapas Parepare kelas IIA menggelar kegiatan Program Pembelajaran Paket A, B & C yang bekerjasama Dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare. Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Parepare telah menetapkan 6 orang guru sebagai tenaga pengajar pendidikan kesetaraan paket A B Dan C, Senin (4/12/2023).

Kegiatan ini merupakan pembinaan dan bimbingan belajar berdasarkan UUD 1945 Pasal 31 pada ayat (1) warga negara berhak mendapat pendidikan. Warga binaan pemasyarakatan adalah anak didik yang berhak mendapatkan pendidikan, pengajaran dan rekreasional (UU No 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan pada Pasal 12).

Bacaan Lainnya

Menurut Totok Budiyanto tujuan utama pendidikan kesetaraan ke depan bagi warga binaan menjamin penyelesaian pendidikan dasar yang bermutu bagi yang kurang beruntung (putus sekolah, putus lanjut, tidak pernah sekolah) dan mendapatkan ijasah. Meskipun berada di Lapas IIA Parepare menjalani masa pidananya, warga binaan Lapas IIA Parepare pada Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan tetap diberikan kesempatan untuk mendapatkan hak pendidikannya.

“Giat rutin pembinaan dan bimbingan keagamaan. Pembinaan dan bimbingan keagamaan merupakan suatu usaha untuk membantu sesama manusia dalam hal meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar terbebas dari kesulitan rohaniah dalam lingkungan hidupnya agar bisa menghadapi permasalahan yang di hadapi dengan menyerahkan semuanya hanya kepada Allah SWT, “terang Kalapas Parepare Totok.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam bimbingan dan penyuluhan agama di Lapas Kelas IIA Parepare, yaitu :
1. Ceramah (Tausiyah) yang mana pembinaan yang dilakukan dengan memberikan uraian secara lisan dengan bahasa sehari-hari sehingga mudah diterima oleh warga binaan.
2. Metode Pembelajaran Al-Quran tujuan utamanya memberantas buta huruf Al-Quran.
3. Metode Muhasabah dan Dzikir sebagai intropeksi diri narapidana bisa diperoleh melalui metode muhasabah. Aspek yang dituju dari metode muhasabah adalah hati.

Sementara, bagi warga binaan yang Nasrani wajib mengikuti kegiatan ibadah gereja secara tatap muka setiap hari Senin, Rabu, Sabtu dan Minggu. Dan ibadah secara virtual setiap hari Selasa, Kamis dan Jumat. Selain dari penyuluh agama pada Kantor Kementerian Agama Parepare juga pelayanan ibadah gereja dari Forum Musyawarah Antar Gereja (FORMAG) Kota Parepare.

Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan bimbingan keagamaan langsung dilakukan pengawasan dan pendampingan oleh Muchamad Zaenal Fanani S.Sos.,M.M selaku Kepala Seksi Bimnadik, Nur Alim, SH, MH selaku Kasubsi Bimkemaswat, Simung, S.Ag, MM selaku pelaksana dan Dirga Ayu selaku Staf Bimkemaswat.

Kegiatan ujian pelatihan berbasis kompetensi bersertifikasi bagi anggota Dharma Wanita Persatuan dan warga binaan dengan program Mobile Training Unit (MTU) Kejuruan Teknologi Pengolahan Pertanian Sub Kejuruan pembuatan roti dan kue. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama antara Lapas IIA Parepare Parepare dengan Balai Pelatihan Vokasi Dan Produktifitas Pangkajene dan Kepulauan. Adapun sebanyak 6 orang anggota Dharma Wanita Persatuan Lapas IIA Parepare dan 10 orang warga binaan Lapas IIA Parepare berkesempatan mengikuti ujian pelatihan ini.

Pada hari terakhir ke 15 (Lima belas) para peserta pelatihan diberikan soal ujian tertulis dan wawancara serta materi ujian praktek pembuatan roti dan kue sesuai dengan modul yang telah disiapkan oleh BPVP Pangkep. Penguji pada hari ini Hj. Dewi. Pelatihan Berbasis Kompetensi atau disingkat dengan PBK merupakan pelatihan kerja yang diarahkan secara spesifik kepada pencapaian hasil/outcome/kemampuan peserta, yang sesuai standar kinerja. Petugas pendamping ujian pelatihan berbasis kompetensi Abdullah, S.Pd, MH selaku Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Syamsul Alam, SH, MH selaku Kasubsi Sarana Kerja, Idham Chalid dan Suaib.

Kepala Lapas IIA Parepare Totok Budiyanto, Amd.IP, SH beserta jajaran berkomitmen terus meningkatkan program pelayanan, pembinaan dan bimbingan kepribadian bagi warga binaan pemasyarakatan. Menjelang akhir tahun 2023 akan dilaksanakan kegiatan perlombaan keagamaan bagi warga binaan sebagai edukasi dari materi yang telah diberikan oleh Tim Penyuluh Agama.

Selanjutnya menutup akhir tahun akan dilaksanakan kegiatan Tabligh Akbar sebagai rujukan untuk mengevaluasi diri terhadap apa yang sudah di lakukan di tahun 2023 dan sebagai langkah perbaikan di tahun 2024. Tabligh Akbar ini juga dijadikan sebagai muhasabah dan evaluasi diri untuk lebih baik di tahun mendatang. Namun sebelumnya pada tanggal 14 Desember 2023 Kepala Lapas IIA Parepare juga akan memberikan kesempatan bagi warga binaan yang beragama Kristen mengadakan Natal Bersama dan menyambut Tahun Baru 2024. Untuk itu Kepala Lapas IIA Parepare terus menerus melakukan monitoring dan evaluasi setiap pelaksanaan kegiatan pelayanan pembinaan dan bimbingan bagi warga binaan agar kedepannya hasilnya lebih baik dari sebelumnya.

Kegiatan ini diikuti Hj. Marmi. S.Pd yang membawakan mata pelajaran PPKN, sosiologi, bhs. Indonesia, IPS, sementara Ida Wahyuni, S.Pd membawakan pelajaran matematika, ekonomi, bhs. Indonesia. Jawisa, S.Pd. Mata pelajaran matematika, IPA, sejarah. Rismayani, S.Pd. Mata pelajaran pendidikan agama Islam, sejarah. Sukmawati, S.Pd. Mata pelajaran bhs. Inggris, TIK.
6. Rajaif Umar, S.Pd. Mata pelajaran PJOK dan SBDK. (Rls)

 

Pos terkait