Karhutla dan Kabut Asap Lagi Ramai, Banser  Ungkit Soal Radikalisme dan Intoleransi 

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Di tengah ramainya isu kebakaran hutan dan lahan serta dampak kabut asap yang menyesakkan hingga negara tetangga, Barisan Ansor Serbaguna (Diklatsar Banser) menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar bagi anggotanya di Magelang. Isu yang diusung pun masih berkutat upaya menangkal radikalisme dan intoleransi.

“Siapa saja yang ingin menjadi anggota Banser harus ikhlas, sehingga bisa memberikan pengabdian bagi agama, bangsa dan negara,” ucap kata Ketua Satuan Koordinasi Cabang Banser Kabupaten Magelang, Sularso, Senin (16/9).

Bacaan Lainnya

Sularno mengatakan Diklatsar dapat memperteguh Islam Ahlussunah wal Jamaah an-Nahdliyah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, apalagi mereka kader harapan di masa mendatang.

Ia berharap para peserta dapat menyerap materi yang telah diberikan selama tiga hari baik saat di dalam ruangan maupun olah fisik. Usai Diklatsar Banser, mereka diharapkan menjadi kader berkualitas.

Panitia Penyelenggara Diklatsar Banser, Arif Sholikhan, mengatakan kegiatan yang ditutup Minggu (15/9) dari sebanyak 633 peserta, yang dinyatakan lulus 612 peserta.

Menurut dia sebanyak 21 peserta dinyatakan tidak lulus karena beberapa faktor, yakni ada yang tidak registrasi ulang atau tidak hadir, ada pula yang tidak menyelesaikan diklat karena tidak kuat secara fisik atau halangan lainnya.

Ia menuturkan awalnya ada 670 lebih pendaftar, kemudian dilakukan seleksi administrasi yang lolos hanya 633 peserta, kemudian saat pelaksanaan yang daftar ulang ada 614 peserta, dan lulus sampai pembaretan 612 peserta.

Sementara kewenangan memberikan predikat lulus dan tidak lulus, pada tim Skolat Pelatih Diklatsar yang dibentuk oleh Satuan Koordinasi Cabang Banser Kabupaten Magelang.

“Kami dari panitia sifatnya hanya memfasilitasi, dan merekrut calon peserta, selebihnya itu wewenang pelatih, termasuk yang memutuskan peserta lulus dan tidaknya,” ujarnya.

Selama Diklatsar, katanya peserta diajarkan beberapa materi, antara lain ke-NU-an, ke-Ansoran, ke-Banseran, Bela Negara, PBB, pengaturan lalu lintas, militansi serta wawasan kebangsaan. [ns]

Pos terkait