Kenal Dekat Ari Askhara, Sandiaga Uno Cerita Masa Lalu Mereka: Lingkungan Kerja Bisa Mengubah Anda

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui dirinya sudah lama mengenal mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Ari Askhara.

Ia mengakui Ari Askhara orang yang baik, tetapi menduga dirinya berubah karena pengaruh keadaan dan lingkungan kerja.

Bacaan Lainnya

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Talk Show tvOne, Sabtu (14/12/2019), mulanya Sandiaga Uno menceritakan kedekatan dirinya dengan Ari Askhara.

Sandiaga Uno mengatakan dirinya mengetahui Ari Askhara sejak Ari masih menjadi seorang bankir.
“Saya kenal dekat dengan Pak Ari Askhara,” kata Sandiaga Uno.

“Dia seorang bankir,” tambahnya.
Mantan Cawapres Pilpres 2019 tersebut juga mengatakan bahwa Ari Askhara pernah berada di BUMN sebelum masuk ke Garuda.

“Sebelum berada di Garuda dia bekerja di salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang suku cadang,” kata Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno bercerita saat Ari Askhara masih menjadi bankir, ia pernah terlibat dalam suatu proyek bersama.

Ia mengakui Ari Askhara memiliki catatan kerja yang baik.
Bahkan Sandiaga Uno juga mengakui Ari Askhara memiliki pencapaian yang bagus dalam kariernya.

“Tapi sebelumnya dia seorang bankir dan kami pernah menjalankan beberapa proyek bersama,” ujar Sandiaga Uno.
“Dan dia memiliki catatan yang baik.”
“Banyak orang mengatakan dia bankir yang terbaik.”

“Menurut saya dia memiliki pencapaian yang bagus,” tambahnya.
Pengaruh Lingkungan Kerja

Sandiaga Uno kemudian bercerita soal dugaannya terhadap berubahnya sifat Ari Askhara.

Suami dari Nur Asia Uno itu menduga Ari Askhara berubah karena pengaruh lingkungan dan keadaan sekitarnya.
“Tapi saya tidak ingin menilai dari apa yang sebenarnya terjadi,” kata Sandiaga Uno.

“Namun banyak orang melihat perubahan dalam dirinya.”

“Mungkin saja keadaan dan lingkungan kerja dapat mengubah watak sesorang.”
“Sekarang banyak sekali pendapat simpang siur,” tambahnya.

Sandiaga Uno kemudian berpesan ketika masuk ke dalam BUMN akan ada banyak godaan yang datang.

Ketika orang tersebut mampu bertahan, maka ia akan mampu menerapkan kepemimpinan yang baik, bersih, dan transparan.

“Karena yang harus kita petik adalah apa pembelajarannya di sini,” tutur Sandiaga Uno.

“Sebenarnya apa yang coba saya jelaskan adalah, walaupun Anda adalah pekerja yang baik dan Anda masuk dalam jajaran BUMN.”
“Yang membuat Anda menjadi pusat perhatian.”
“Mungkin Anda bisa menjadi pemimpin badan pemerintahan yang baik, itu akan terjadi jika Anda tetap pada nilai intinya.”
“Nilai inti untuk tetap terbuka, bersih, bekerja secara profesional,” tambahnya.
Kemudian Sandiaga Uno juga berpesan ketika orang tersebut tidak mampu menghadapi perubahan yang ada, maka dirinya akan terpengaruh oleh pengaruh buruk di sekitarnya.
“Tapi keadaan dan lingkungan kerja sangat bisa untuk mengubah Anda,” katanya.
“Dan itu adalah pendapat saya,” imbuhnya.

Video dapat dilihat di menit 05.03

Awak Kabin Garuda Ungkap Era Kepemimpinan Ari Askhara
Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttaqin mengungkapkan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh mantan Dirut Garuda, Ari Askhara.
Berdasarkan keterangan Zaenal, Ari Askhara yang kini dipecat karena kasus penyelundupan barang mewah, bertindak seenaknya dalam mengeluarkan peraturan.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube tvOneNews, Jumat (6/12/2019), pada awalnya Zaenal tidak mengetahui soal adanya kasus penyelundupan lain yang dilakukan oleh Ari Askhara.
Namun, ia kemudian menjelaskan gaya kepemimpinan Ari Askhara dalam pembuatan peraturan dan hubungan industrial.
Sebagai Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia, Zaenal dan awak kabin Garuda lainnya menyatakan resah atas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Ari Askhara.
Zaenal Muttaqin menjelaskan kebijakan yang dibuat oleh Ari Askhara tidak memerhatikan perjanjian yang ada.
Ia mengatakan mantan Dirut Garuda tersebut seenaknya dalam membuat peraturan.
“Kalau konteks dalam hal hubungan industrial, kebijakan-kebijakan tentang kepegawaian, tentang kami sebagai awak kabin itu memang meresahkan kami,” jelas Zaenal Muttaqin.
“Karena beberapa hal-hal yang terkait dengan kebijakan itu tidak memerhatikan peraturan yang sesuai dengan perjanjian yang disepakati.”
“Suka diabaikan oleh Pak Ari Askhara itu sendiri,” tambahnya.
Zaenal Muttaqin kemudian memberikan salah satu contoh penyelewengan kebijakan yang dilakukan oleh Ari Askhara dalam merubah usia pegawai Garuda Indonesia.
“Jadi perlu diketahui juga, Pak Ari Askhara itu peraturan atau kebijakan terucap oleh dia,” kata Zaenal Muttaqin.
“Bicara dia adalah aturan, sebagai contoh begini, pada saat itu ada sharing session (sesi berbagi), mereka mempertanyakan, Pak usia saya 36 bolehkah saya 46 Pak.”
“Pada saat itu langsung dijadikan 46,” tambahnya.
Said Didu Sebut Ari Askhara Dapat Keistimewaan
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu turut mengomentari pemecetan eks Direktur Utama Garuda, Ari Askhara.
Hal itu disampaikan Said Didu saat menjadi bintang tamu di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Jumat (6/12/2019).
Said Didu mengungkapkan bahwa Ari Askhara merupakan sosok yang istimewa di BUMN.
“Nah Ari ini agak istimewa loh di BUMN,” ujar Said Didu.
Said Didu mengatakan demikian lantaran Ari Askhara dengan mudah mendapat jabatan penting di BUMN dalam selang waktu yang relatif pendek.
“Tahun 2014 baru masuk BUMN langsung direksi. Biasa, tapi dalam waktu empat tahun dia lima kali pindah menjadi direksi dan terakhir Dirut Garuda,” jelas Said Didu.
Said Didu menduga, Ari Askhara selama ini diistemewakan oleh Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno.
“Berarti rata-rata hanya delapan bulan, jadi menurut saya orag ini agak diistemewakan oleh menteri sebelumnya,” duga Said Didu.
Menduga Ari Askhara diistemewakan, Said Didu lantas menduga bahwa pejabat publik itu selama ini merupakan orang titipan.
Meski demikian, Said Didu menegaskan bahwa Ari Askhara bukan berarti titipan dari Rini Soemarno.
“Agak diistimewakan biasanya orang yang diistimewakan seperti ini adalah orang ada titipan yang kuat.”
“Saya tidak tahu, siapa tahu Bu Rini juga dapat titipan, kita enggak tahu,” ungkapnya.
Kemudian, Said Didu berpendapat bahwa Ari Askhara merupakan penikmat jabatan.
“Tapi dari gayanya juga dan saya bilang begini orang kalau sudah jadi penikmat jabatan itu sudah pintu masuk jalan sesat, itu istilah saya,” ujar Said Didu.
Hal itu terlihat dari gaya hidup Ari Askhara selama ini.
“Nah hari ini kita lihat persis, dia betul-betul penikmat jabatan lihat saat hari ulang tahun proklamasi, jadi Bung Karno dia, pas turun dari pesawat kemarin , disambut temen-temennya pake Moge jadi ya itu penikmat betul, berangkat ke luar negeri,” ucapnya.
Sebagai pejabat publik termasuk di BUMN, tidak pantas seseorang menjadi penikmat jabatan.
“Kalau kita pejabat publik janganlah menjadi penikmat jabatan itu tidak bisa,” ungkap Said Didu. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait