Kepsek SMPN 15 Harap Anak Muda Jauh dari Budaya Barat

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Unit Pelaksana Teknis (UPT), Satuan Pendidikan Formal (SPF) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 15 Makassar, melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau sebelumnya dikenal dengan Masa Orientasi Siswa (MOS).

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai hari Senin (10/7) hingga Rabu (12/7) dan di ikuti sekitar 256 orang siswa di tahun ajaran baru 2023/2024 yang digelar di lingkungan sekolah SMP Negeri 15 Makassar Jl.Permandian Alam Barombong, kota Makassar, (13/07/2023).

Bacaan Lainnya

” Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mereka yang terdiri dari jalur zonasi dan jalur prestasi yang berjumlah 8 kelas, karena kami di pertemukan tiga kabupaten kota perbatasan antara Makassar, Gowa dan Takalar. Jadi, ada kebijakan luar daerah itu lima persen, tidak seperti umumnya di kota, sebab di kota 75 persen untuk zonasi,kalau kami 65 persen untuk jalur zonasi dan 5 persen keluar daerah,”terang Herni Melinda kepala sekolah SMP Negeri 15 Makassar, Rabu (12/07/2023).

Lanjut Herni Melinda, menjelaskan bahwa MPLS itu pada dasarnya masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru dan di MPLS ada beberapa materi yang di sampaikan termasuk program – program sekolah.

“Karena di SMP Negeri 15 Makassar ada program unggulan, sekolah berbudaya. Untuk berbudaya itu kita terapkan pembentukan karakter kepada siswa hal itu yang kita lakukan,”ucap Herni Melinda kepada kumbanews.

“Selain itu Anak- anak atau siswa dalam kegiatan (MPLS ) Menerima Materi Materi yang kami undang dari luar sekolah seperti,kami kedatangan tamu dari instansi Badan Narkotika Nasional ( BNN ) Provinsi Sulawesi selatan. memaparkan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba bagi Anak -anak dan kemarin dari kepolisian Polrestabes Makassar juga memberikan Materi,” sambungnya.

Herni juga mengatakan mengapa harus diperkenalkan tentang (MPLS) karena SD dan SMP itu sangat berbeda. Waktu di SD itu Mereka cuma menghadapi satu guru kelas, begitu masuk SMP kami memperkenalkan bahwa SMP itu seperti ini dan ada 12 guru yang harus dihadapi serta mata pelajarannya mungkin cukup banyak dan bertambah. Ada school seperti ini, program seribu satu bunga membawa bunga satu orang persiswa dan wajib membawa bunga.

“Ada beberapa karakter yang ingin kita capai di situ, dia itu ada kepedulian terhadap lingkungan dan kemudian kedisiplinan serta harus merawat setiap hari dan tanggung jawab di mana segi tanggung jawab. Karena kalau layu dan mati dia harus ganti kembali, jadi dia harus pelihara dengan baik dan bukan semata-mata membawa bunga saja,tapi harus bertanggung jawab dan di situ pembentukan karakter yang kita lakukan,”beber Herni.

Untuk itu harapan Herni kepada SMP Negeri 15 Makassar kedepannya, disiapkan wadah membuka school tersendiri dan permainan alat musik tradisional atau permainan tradisional masyarakat.

“Saya berinisiatif ingin meminimalisir perhatian Anak -anak atau siswa didik ke modern. Terutama perhatian tentang budaya budaya barat. Insya Allah kedepan SMP Negeri 15 Makassar berupaya menjadi tuan rumah untuk lomba permainan tradisional terkhusus Makassar. Saya ingin angkat budaya Makassar anak-anak memahami budaya kita bukan budaya barat,”tutupnya.

Pos terkait