Kumbanews.com – Seorang bocah usia 7 tahun di Kabupaten Cianjur, tergopoh-gopoh mendatangi kantor Polsek CIbeber hendak melaporkan ibunya yang menolak memberikan uang Rp 100 ribu untuk membeli burung.
Saat datang mengadu ke kantor polisi bocah ini menangis tersedu-sedu. Aksinya ini kemudian viral setelah diunggah ke media sosial.
Video kelakuan bocah ini diunggah akun TikTok @Cibeberupdate.
Dari narasi yang disampaikan di video tersebut, momen saat bocah ini menangis terjadi di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Cibeber, Cianjur.
Dalam video berdurasi 2 menit 24 detik itu tampak seorang anak laki-laki sedang dinasehati polisi karena hendak melaporkan ibunya ke polisi.
Hingga berita ini diturunkan, video yang diunggah akun tersebut telah dilihat sebanyak 500.000 kali, disukai 10.000 orang, dan dibagikan sebanyak ribuan kali.
Kepala Polsek Cibeber, Kompol Aca Nana Suryadi saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan perihal kejadian tersebut.
“Kejadiannya Selasa kemarin. Kebetulan ruangan saya ini kan bersebalahan dengan SPKT, saya dengar ada kegaduhan di sana, dengar juga ada suara anak kecil yang sedang menangis dan juga marah-marah,” kata Aca Nana saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
“Saya cek ke sana, ternyata ada anak kecil yang mau melaporkan ibunya gara-gara minta uang Rp100.000 gak dikasih. Uangnya buat beli burung,” sambung dia.
Kepala Polsek Cibeber, Cianjur, Kompol Aca Nana Suryadi sedang menasehati seorang anak (kaos hitam) yang hendak melaporkan ibunya ke polisi kaena tidak diberi uang untuk membeli burung.(Tangkapan layar dari video
Dia menjelaskan, kendati sudah diberikan pengertian oleh petugas, anak tersebut bersikukuh ingin melaporkan ibunya.
Bahkan meminta polisi memenjarakan ibunya karena dinilai telah pilih kasih. “Jadi dia curhat, ibunya ini tidak adil, dia minta seratus ribu gak dikasih, sementara adiknya dibelikan emas (perhiasan),” kata Aca Nana.
Aca Nana menyebutkan, sebelum mendatangi kantor polsek, anak tersebut sempat bertengkar dengan ibunya di rumah.
“Pengakuannya sempat dicubit juga sehingga si anak ini lari ke polsek mau melaporkan ibunya. Katanya, ibunya sudah KDRT,” ujarnya.
“Saat itu ibunya juga ada, datang ke polsek bersama nenek dan adik anak itu,” kata Aca Nana.
Dia mengaku, butuh waktu hampir sejam untuk menasehati dan membujuk anak tersebut agar mengurungkan niatnya.
“Ya, tentunya dengan pendekatan humanis. Si anak akhirnya sadar dan mau meminta maaf ke ibunya saat itu juga,” ujar Aca Nana.
“Saya melihatnya anak ini pintar, punya potensi. Kalau orangtuanya bisa mengarahkan, bagus ini, sukses. Kemauannya kuat ini anak,” imbuhnya.
Sumber: tribun