Ketua GNPF Ulama Sebut Ma’ruf Amin Hantam Diri Sendiri soal Video Ingin Habisi Ahok

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Cuplikan fiqul siasah (fikih politik) Kyai Maruf Amin yang menyatakan Ahok harus dihabisi  adalah bagian dari framing 01 untuk menarik simpati aktivis 212 masuk ke dalam barisan pendukung calon wakil presiden dari petahana Joko Widodo itu.

“Jadi ini jurus baru 01 setelah segala fitnah bisa dimentahkan. Video viral itu ditujukan agar barisan 212 pecah dan ingat bahwa yang menahan Ahok di Pilgub DKI itu cawapres 01,” kata Ketua GNPF Ulama Kota Binjai Ustaz Sani Abdul Fatah dilansie RMOL, Kamis 4 April 2019.

Bacaan Lainnya

Menurut Sani yang akrab disapa Abu Musa ini, perlu diingat, bahwa Maruf sendiri menyatakan telah membubarkan Gerakan Nasional Pengawal Umat Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).

“Harus diingat juga, beliau (Maruf Amin) yang berkoar-kora telah membubarkan GNPF MUI. itu sebab kita membentuk GNPF Ulama,” terang Sani.

Jikapun viralnya cuplikan video fiqul siasah ini kemudian dianggap akan merusak barisan 01, menurut Sani, sangat mungkin.

“Yang mendengungkan Ahok menghina Al Maidah 51 itu Habib Riziek Shihab. Bukan Maruf. Kita mendesak agar MUI ambil sikap kala itu. Jadi kalau harapannya video ini adalah membelah simpati 212, ya keliru sangat. Justru sangat mungkin membelah 01,” lanjut Sani.

Sepanjang yang diketahuinya, ungkap Sani, para ulama yang dikomandoi HRS mendesak MUI untuk mempidanakan Ahok yang kala itu Gubernur DKI sekaligus Petahana.

“Para ulama yang lurus waktu itu meminta dan mendesak agar MUI yang kebetulan Maruf Amin sebagai ketuanya agar mengeluarkan fatwa celotehan Ahok dikategorikan sebagai penghinaan (penistaan) terhadap Al Qur’an. Semakin miris kala itu, semenjak si Ahok itu berkuasa di DKI, tindak tanduknya banyak yang membuat umat islam kecewa bahkan marah,” beber Sani.

“Jadi saya yakin sekali, kalau viralnya video itu dengan niatan awal menarik simpati 212, justru sebaliknya. Justru  video itu semakin menambah kerugian yang besar bagi Maruf Amin sendiri dan juga TKN-nya. Pasti pendukung Ahok tersinggung,” kata Sani.

“Selalu 01 itu tema framingnya mengobok-obong bangsa ini. tapi bangsa ini sudah cerdas,” tandas Sani. (*)

Pos terkait