Ketua Umum Fast Respon Agus Flores : Kalimantan Dan Sultra Penyangga Tambang Terbesar Di Indonesia

  • Whatsapp

Jakarta, Maharani news setelah meluangkan waktunya demi cintanya turun ke Jawa Tengah, bertemu dengan Pengurus Fast Respon Nusantara Presisi polri di hotel Oak Tree emerald Semarang belum lama ini,Agus Flores tak kenal lelah langsung tancap gas terbang ke Sulawesi demi cinta ikut mendarma bhaktikan jiwa dan raganya demi Negeri Indonesia.

Fast respon Nusantara presisi Polri adalah karya dari pria nyentrik asal Indonesia timur Sulawesi meski tetap beraliran berdarah Jawa.

Bacaan Lainnya

Lawyer macho itu,saat komunikasi via Vidiocoll Chatingan WhatsApp nya dengan jurnalis senior Ajipatigunawan dari media cyber tim Maharaninews yang juga ketua Fast Respon Nusantara Presisi polri Jawa Tengah.

Diapun menuturkan.”Kedatangan saya di Sulawesi Tenggara ini untuk menghidupkan pengawasan minerba, tambang dan persoalan BBM bersubsidi”,ujar Agus Flores sambari menunjukkan keseriusannya peduli tambang diselingi guyonan lelucon saat dikonfirmasi media ini.

Sambung Pria nyentrik berambut kuncir Sebagai ciri khasnya itu.” Karena kita ketahui, dimana ada tambang, pasti ada dugaan penggunaan BBM bersubsidi, salah satu yang menjadi target FRN adalah wilayah Sultra selain Kalimantan, karena daerah-daerah itu adalah daerah penyangga tambang terbesar,”beber Agus Flores.
Ungkapnya lagi,”Ketika disana ada tambang, kita harus lihat dan menganalisa terkait adanya dugaan penggunaan BBM bersubsidi.Sehingga yang pertama kita, apresiasi terhadap Polda yang sudah lakukan penyitaan dimana kemarin kita mendapat informasi ada 28 alat eksavator yang disita, dan yang ke dua kita apresiasi kembali terhadap lima alat yang dilakukan penyitaan oleh pihak Polda Sulawesi Tenggara”.tegas ketua umum FRN.

Disebutkan Pria yang berhobi kaca mata hitam itu,”Selanjutnya, yang ke tiga, kita akan lakukan kordinasi lagi soaln BBM bersubsidi yang digunakan untuk industri dan selain itu kita juga koordinasi kembali, terkait penggelapan pajak dalam hal persoalan pajak ini.”terang Agus Flores sambil menghisap rokok kreteknya dengan keunikan terbalik.

Dia juga mengurai persoalan tambang terbesar di Kalimantan Dan Sultra itu,yang katanya lagi.”Jadi sebenarnya visi dan misi Fast Respon, dan hubungan saya dengan RI 1 itu sudah membahas terkait program kita semuannya sebelum ada Fast Respont. Jadi terkait soal BBM bersubsidi yang digunakan di pertambangan, kemudian soal penggelapan pajak, itu memang program yang sudah direncanakan sebelum adanya pembentukan Fast Respon”. terangnya saat konfirmasi meski terganggu oleh sinyal yang tak bersahabat.

Dibeberkan lagi oleh ketua umum Fast Respon.”Adanya informasi yang mengatakan ada sekitar 600 ijin usaha perseroan (IUP) yang ada di Sulawesi Tenggara, nah itu yang ada sebenarnya hanya sekitar belasan IUP, jadi yang lain harus di sikat habis oleh teman-teman Fast Respon Sulawesi Tenggara, dan bila ada oknum-oknum yang terlibat sikat juga, memang kita loyal terhadap Polri, Presisi Polri yang dikembangkan oleh Kapolri itu juga harus kita pergunakan di Fast Respon.Apalagi lanjut Agus Flores,” Bahwa Loyal kita terhadap Polri, bukan berarti kita membela terhadap oknum, tetapi loyal itu kita menjaga martabat Polri agar lebih Profesional, agar Polri lebih dihargai sebagai institusi penegak hukum yang Pro Rakyat,

Terkait dengan adanya oknum yang terlibat dengan ilegal mining di Sulawesi Tenggara, Agus menegaskan bahwa dirinya tak akan segan untuk menyampaikan ke Panglima TNI maupun Kapolri bilamana adanya keterlibatan oknum”.tegas lawyer yang hoby bersepatu olahraga itu.

Lebih lanjut, Agus berpesan,agar DPW Fast Respon Sulawesi Tenggara harus mengikuti jejaknya. “Untuk menjalankan Presisi Kapolri, artinya kalau ada para oknum yang terlibat di Ilegal mining, harus di sikat habis. Dan para oknum yang terlibat di 303 juga harus di sikat habis. Jadi program-program itu yang harus kita jalani dan harus ikuti DPP, instruksi dari DPP Fast Respon juga harus dijalani, dan bila ada yang melenceng, kita ada kode etiknya yang bisa di jalankan, tutup Pria dari Indonesia Timur Pencetus Fast Respon Nusantara Presisi polri (@jptg)

Pos terkait