Kumbanews.com- Apakah kita hidup dalam sebuah simulasi seperti film ‘Matrix’? Berdasarkan sains, kemungkinannya ada 50:50.
Perkiraan soal simulation hypothesis makin terkenal semenjak Nick Bostrom dari Oxford University menulis makalah penting tentang argumen simulasi pada tahun 2003.
Saat itu Bostrom membayangkan sebuah peradaban berteknologi mahir yang memiliki kekuatan komputasi yang sangat besar. Peradaban tersebut mampu mensimulasikan realitas baru dengan makhluk penuh kesadaran di dalamnya — bisa jadi kita adalah makhluk dalam simulasi tersebut. Anggaplah sebagai game ‘The Sims’, kita bisa jadi merupakan ‘Sim’ dalam simulasi tersebut tanpa menyadarinya.
Sebelum Bostrom, film The Matrix telah melakukan perannya untuk mempopulerkan gagasan tentang realitas simulasi. Bahkan tokoh ternama dunia seperti Elon Musk juga pernah membahas konsep bahwa realitas kita adalah simulasi.
“Peluang bahwa kita berada dalam realitas dasar adalah satu dari miliaran,” kata Musk pada konferensi tahun 2016.
Astronom David Kipping dari Columbia University juga menaruh minat pada hal ini. Ia menggunakan Bayesian untuk menentukan seberapa besar kemungkinan kita hidup dalam simulasi.
Keluarlah jawabannya: probabilitas posterior bahwa kita hidup dalam realitas dasar hampir sama dengan probabilitas posterior bahwa kita adalah simulasi.
Namun probabilitas ini akan berubah secara dramatis jika manusia mampu membuat simulasi dengan makhluk penuh kesadaran di dalamnya, karena kejadian seperti itu akan mengubah peluang yang sebelumnya ditetapkan ke hipotesis fisik.
“Pada hari kita menemukan teknologi itu, ia membalik peluang dari sedikit lebih baik dari 50-50. Ini akan menjadi perayaan yang sangat aneh atas kejeniusan kita pada hari itu terjadi,” ujar David. Demikian dikutip dari Scientific American, Jumat (11/12/2020).