Komdigi: Judol Telah Berkembang dengan Modus Semakin Canggih

Ilustrasi/Net

Kumbanews.com – Selama tahun 2024, menjadi masa di mana judi online alias judol bertransformasi menjadi lebih canggih dengan beragam modus dalam menyasar masyarakat.

Bacaan Lainnya

Begitu dikatakan Sekretaris Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kementerian Komunikasi dan Digital, Mediodecci Lustarini dalam podcast bertajuk “Lari dari Judol” yang tayang di kanal Youtube Teras Negeriku pada 31 Desember 2024.

“Judol telah berkembang dengan modus yang semakin canggih. Kemudahan akses dan promosi manipulatif telah menjebak banyak individu dalam lingkaran kecanduan,” ujar Mediodecci.

Hingga 27 Desember 2024, kata dia, Kemkomdigi telah memblokir 5.512.602 konten terkait judol di berbagai platform digital.

Mediodecci mengungkapkan bagaimana judol memberi dampak buruk pada fisik, psikologis, maupun sosial masyarakat.

Data digital Indonesia per Januari 2024, katanya, tercatat ada 185 juta pengguna internet di Indonesia dengan waktu berselancar paling tinggi di dunia yaitu 7 hingga 8 jam perhari.

Sambungnya, 139 juta di antaranya adalah pengguna media sosial dengan waktu menggunakannya 3 jam per hari. Dari 139 juta itu, 90 persen adalah pengguna aplikasi Whatapp, 85 persen Instagram, dan selebihnya adalah pengguna Facebook dan Tiktok.

“Pergerakan dana dari aktivitas-aktivitas tersebut sangat besar khususnya terkait judol. Dan 80 ribu yang tersasar adalah mereka yang masuk kategori anak-anak,” tuturnya.

Bagaimana cara kerja judol yang kian canggih dalam memanfaatkan tampilan menarik, bonus promosi, dan algoritma yang dirancang untuk membuat pemain ketagihan?

“Begitu mudah mengakses situs judol. Maraknya game online menjadi pintu masuk para pelaku untuk menjaring pengikut,” katanya.

“Sangat tipis membedakan game yang benar atau judol. Jadi selalu waspada dan awasi anak-anak kita,” tandasnya.

 

 

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait