Krisis Air di Bontoa, ABM Temui Plt Bupati Maros Suhartina Bohari

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Aliansi Bontoa Menggugat (ABM) melakukan audiensi dengan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Maros, Suhartina Bohari, Selasa (01/10/ 2024). Pertemuan ini membahas krisis air bersih yang melanda Kecamatan Bontoa.

Dalam pertemuan ini Koordinator ABM Abd. Aziz menyampaikan keresahan masyarakat Bontoa terkait sulitnya mendapatkan air bersih.

Bacaan Lainnya

“Kami menegaskan bahwa gerakan ini tidak ditunggangi oleh pihak manapun, melainkan lahir dari keprihatinan warga atas pernyataan oknum Anggota DPRD Maros yang diduga kuat menghina dan merendahkan masyarakat Kecamatan Bontoa,” kata Aziz.

“Kami berharap melalui audiensi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros dapat memberikan solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang, terutama karena saat ini musim kemarau yang berpotensi berlangsung cukup lama,” lanjutnya.

Sementara itu, Plt. Bupati Maros, Suhartina Bohari, menyambut baik inisiatif ABM dan menyatakan komitmennya untuk mencari solusi terkait krisis air di Bontoa.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga independensi dan konsistensi dalam perjuangan, serta menyatakan rasa malu karena wilayah Maros yang terkenal dengan sumber daya airnya, seperti Bantimurung dan gugusan karst, namun masih menyisakan daerah yang kesulitan air bersih.

“Saya sangat memahami keresahan ini. Kami akan berusaha untuk memastikan Bontoa dan wilayah lain di Maros ini bisa mendapatkan akses air bersih yang layak, bukan hanya pipa, tapi airnya benar-benar mengalir ke rumah-rumah warga,” terang Ketua DPD II Partai Golkar Maros itu.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Maros, Muh. Haider Idris pada pertemuan ini menegaskan bahwa krisis air di Kecamatan Bontoa dan wilayah Maros di pesisir adalah bagian dari penderitaan masyarakat Maros secara keseluruhan.

“Kami menyatakan dukungannya terhadap gerakan ABM dan berharap pemerintah dapat lebih serius dalam mengadvokasi dan mengakselerasi aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Haider juga menyarankan pembentukan tim ad hoc yang fokus menangani masalah air bersih di Bontoa dan Maros seluruhnya yang terdiri dari perwakilan pemerintah dan masyarakat, Pemuda, Mahasiswa untuk mencari solusi konferehensif dari persoalan krisis ini air bersih ini.

“Pertemuan ini diharapkan menjadi awal langkah konkret dalam menyelesaikan masalah air bersih. Tidak hanya di Kecamatan Bontoa, tapi wilayah lainnya di Kabupaten Maros ini,” pungkasnya.(**)

Pos terkait