Kumbanews.com – Mobil minibus berpenumpang sembilan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami kecelakaan tunggal di Kelurahan Lemeroro, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana, Senin (6/7/2021) sekitar pukul 17.30 Wita.
Akibat kejadian itu, lima orang tewas dan empat terluka.
Kepala Satuan Lalulintas Polres Bombana AKP Muhammad Arifin Fajar mengatakan, peristiwa itu berawal setelah sembilan mahasiswa itu baru selesai melakukan penelitian di PT Jhonlin di daerah Bombana.
“Informasinya setelah melakukan penelitian di Jhonlin,” kata Arifin dikutip dari Antara.
Setelah itu, sambung Arifin, mereka hendak mencari makan di daerah Kasipute.
Namun, sesampainya di lokasi kejadian, mobil mengalami pecah ban dan terguling hingga menabrak pohon.
“Kendaraan mahasiswa itu dari arah Kendari menuju Kasipute, tiba di Kelurahan Lameroro mengalami pecah ban sehingga mobil tersebut terguling dan menabrak pohon,” ungkapnya.
Dikutip dari Kompas.id. Miner Lambiku (24), saksi mata, mengatakan, sebelum kejadian, mobil yang ditumpangi kesembilan rekannya itu sempat mengalami pecah ban. Ban kemudian diganti meski ban pengantinya terlihat benjol.
Setelah menganti ban, mereka lantas melanjutkan perjalanan ke kawasan industri di Bombana.
Setelah itu, sekitar pukul 15.30 Wita rombongan mahasiswa tersebut pulang ke Kendari.
Namun, saat perjalanan pulang, mobil mengalami pecah ban dan keluar jalur hingga menabrak sebuah pohon di pinggir jalan.
”Saya berada di mobil kedua. Minibus yang kecelakaan itu ada di belakang kami. Dalam perjalanan di daerah Rumbia, tiba-tiba terdengar suara di belakang, ternyata dari mobil rombongan yang kecelakaan,” kata Miner, dihubungi dari Kendari, Senin malam.
”Akibat kejadian itu, lima teman kami meninggal. Dua orang tidak sadarkan diri. Sedangkan satu orang luka ringan. Sampai malam ini, masih ada seorang yang tidak sadar. Dia teman kami yang menjadi sopir,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UHO Nur Arafah mengatakan, rombongan mahasiswa yang terlibat kecelakaan itu merupakan mahasiswa D-3 Teknik Mesin Program Vokasi yang tengah melakukan kunjungan kuliah di Bombana.
Saat ini, lanjutnya, pihak kampus telah menurunkan tim ke RSUD Bombana untuk mengurus kepulangan mahasiswa yang meninggal ke kampung masing-masing.
“Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kejadian ini. Kami belum menerima kronologi lengkap peristiwanya. Yang pasti, kami berduka karena lima anak-anak kami meninggal dunia akibat kecelakaan ini,” kata Nur Arafah dikutip dari Kompas.id.
https://youtube.com/shorts/ATNj1WrLbd0?feature=share
Source: Kompas.id