Kubu Jokowi Sebut Pidato Prabowo Miskin Gagasan dan Tak Sisertai Data Konkret

Kumbanews.com- Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kebangsaan di hadapan ribuan pendukungnya. Pidato ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Senin (14/1). Didampingi calon wakil presidennya, Sandiaga Uno, Prabowo juga menyampaikan visi misi dan janji sebagai capres.

Pidato kebangsaan Prabowo itu rupanya tidak hanya menarik perhatian pendukungnya, tetapi juga Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf. Lalu, apa tanggapan TKN terkait pidato Prabowo itu?

Bacaan Lainnya

1. Pidato menyerang Prabowo disebut bisa menurunkan elektabilitasnya

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto mengatakan, pidato Prabowo terkesan menyerang dan malah menggambarkan watak Prabowo yang sesungguhnya. Pidato kebangsaan yang menyerang tersebut, lanjut Hasto, menunjukkan nihilnya prestasi Prabowo.

“Jadi PDI Perjuangan sudah menduga isinya akan seperti itu. Sebab di mata Pak Prabowo semua adalah kegagalan sesuai pengalamannya sendiri,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa 15 Januari 2019.

Ia menilai, dengan pidato yang menyerang itu malah akan membuat elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga semakin berkurang.

2. Hasto: Pidato Prabowo kemenangan untuk Jokowi 3-0

Mendengar visi misi yang disampaikan oleh Prabowo, Hasto pun percaya diri untuk memberikan skor kemenangan 3-0 bagi kubu Jokowi. Dia mengatakan, Indonesia dibangun dengan niat dan pemikiran positif, sehingga pernyataan menyerang akan memberikan arus balik dan membuat masyarakat mengingat masa lalu Prabowo.

“Strategi model menyerang justru menjadi arus balik, yang justru malah mengingatkan masa lalu Pak Prabowo. Hal yang kami apresiasi dari pidato tersebut adalah vokal dan intonasi Pak Prabowo jauh lebih baik,” sindirnya.

3. Irma sebut Prabowo miskin gagasan

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Irma Surya Chaniago, menyampaikan bahwa pidato Prabowo tetap memberikan rasa pesimistis terhadap rakyat. Menurut Irma, di mata Prabowo semua program yang sudah dilakukan Jokowi tidak ada yang baik.

“Sedangkan beberapa program malah menjiplak program Jokowi yang diubah redaksionalnya. Tampak sekali miskin gagasan. Tapi wajar juga karena selain tidak punya pengalaman, juga semua program yang disampaikan rata-rata sudan dilakukan Jokowi. Tidak ada yang baru,” terang Irma, Selasa 15 Januari 2019.

Dia melanjutkan, pidato kebangsaan harusnya diisi dengan optimisme, bukan pesimisme terhadap bangsa sendiri.

“Pemimpin yang pesimis tidak akan mampu membawa Indonesia lebih maju, kenapa? Karena pasti miskin gagasan dan cepat putus asa,” ungkapnya.

4. Pidato Prabowo dianggap tidak didukung data komprehensif

Sementara Wakil Ketua Umum TKN Jokowi-Ma’ruf, Johnny G Plate, menyampaikan bahwa apa yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya hanyalah mendaur ulang isu-isu lama dan tidak ada hal baru. Dia menjelaskan, Prabowo membuat kritikan tanpa ada usulan konkret dan jalan keluar.

“Sayangnya isu lama tersebut tidak didukung data yang komprehensif dan hanya penggalan data untuk mendukung narasi agitasi, yang dibangun untuk mempengaruhi undicided dan swing voters,” ungkap Johnny saat dihubungi, Selasa 15 Januari 2019.

“Konsep reorientasi yang ditawarkan hanyalah berisi slogan-slogan dan bersifat umum. Gambaran umum dan kesan yang diterima tidak lebih dari janji indah saja, tanpa program konkret yang berbasis data yang valid,” lanjutnya.

Pos terkait