Superyacht Bayesian tenggelam di perairan Sisilia Agustus 2024/Net
Kumbanews.com – Insiden tenggelamnya superyacht Bayesian sempat menghebohkan dunia. Kini, operasi pengangkatan bangkai superyacht milik mendiang taipan teknologi Inggris, Mike Lynch, itu justru korban jiwa.
Dikutip dari The Guardian, Sabtu 10 Mei 2025, seorang penyelam asal Belanda berusia 39 tahun tewas pada Jumat saat bekerja di bawah air, ketika sedang mempersiapkan pemotongan tiang utama kapal.
Penyelam tersebut bekerja untuk perusahaan maritim Belanda, Hebo.
Perusahaan itu mengirim tongkangnya ke Porticello, sebuah pelabuhan nelayan dekat Palermo, sejak minggu lalu. Di sanalah para ahli mulai melakukan berbagai persiapan sebelum mengangkat kapal sepanjang 56 meter tersebut.
Hingga kini, penyebab pasti kematiannya belum diketahui. Pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada luka luar maupun luka bakar pada tubuh korban. Polisi menduga ia mengalami masalah medis saat berada di bawah air.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, penyelam tersebut sempat menggunakan obor las untuk memotong bagian bawah kapal sebelum akhirnya tertimpa puing — kemungkinan sepotong logam. Rekaman dari kamera bawah air terputus sesaat sebelum insiden terjadi.
Pihak TMC Marine, perusahaan konsultan asal Inggris yang memimpin operasi penyelamatan ini, menyampaikan belasungkawa mendalam.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya salah satu penyelam spesialis saat bertugas hari ini. Saat ini, pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kecelakaan dan semua pihak mendukung penuh proses tersebut,” kata juru bicara perusahaan.
Mereka juga menyatakan dukungan penuh bagi tim di lokasi serta keluarga korban.
Insiden tenggelamnya Bayesian terjadi pada 19 Agustus 2024.
Kapal layar super mewah dengan tiang setinggi 75 meter itu karam akibat badai hebat di lepas pantai Porticello. Mike Lynch dan putrinya yang berusia 18 tahun, Hannah, termasuk di antara tujuh orang yang tewas.
Lynch dikenal sebagai “Bill Gates-nya Inggris”. Ia baru saja dibebaskan dari tuduhan penipuan di AS pada Juni 2024, terkait penjualan perusahaannya, Autonomy, ke Hewlett-Packard pada tahun 2011.
Saat insiden terjadi, Lynch sedang menikmati liburan keliling Sisilia bersama istri dan putrinya untuk merayakan pembebasan tersebut. Istrinya, Angela Bacares, adalah pemilik kapal Bayesian.
Penumpang lain yang turut menjadi korban termasuk pengacara Lynch dari firma hukum Clifford Chance, Chris Morvillo, dan istrinya Neda, seorang desainer perhiasan; serta Jonathan Bloomer, pimpinan Morgan Stanley International, dan istrinya Judy, mantan psikoterapis. Koki kapal, Recaldo Thomas, juga ikut tewas dalam kecelakaan tersebut.
Lima belas orang selamat, termasuk istri Lynch, Bacares.
Pihak asuransi memperkirakan penyelamatan akan menelan biaya sekitar 23 juta Poundsterling (sekitar Rp480 miliar), yang akan dibebankan kepada penanggung jawab Bayesian.
Sumber: RMOL